Assalamualaikum Wr. Wb.
Pak Ustadz saya mau nanya.
Tasawuf dan sihir tentunya
sesuatu yang seharusnya saling bertolak belakang. namun dalam kenyataannya saya
amati di berbagai situs dan artikel-artikel lainnya, kok kelihatannya banyak
kesamaan antara tasawuf dengan Ilmu ilmu ghaib dan saling mendukung. Seperti
misalnya: tawasul kepada orang yang sudah mati, ilmu laduni, tafsir mimpi-mimpi
dll yang menurut saya banyak mengandung tahayul bid'ah dan khurafat.
Bagaimana hal ini bisa
terjadi? Dan tasawuf yang mana yang sekiranya masih bersih dari hal-hal tersebut?
Jawaban :
Assalamu 'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh,
Ilmu
tasawwuf memang termasuk ilmu yang rentan untuk dipalsukan, bahkan nama tasawuf
seringkali dipakai untuk melegitimasi sihir dan perdukunan. Sehingga saking
seringnya ilmu ini dipalsukan, seolah-olah tasawwuf menjadi identik dengan
segala bentuk sihir, khurafat, syirik dan bid'ah.
Ahli bid'ah dan golongan
fasik banyak yang menyebut ilmu yangdikembangkannya sebagai ilmu tasawuf,
bahkan menyebut dirinya sebagai ahlitasawuf. Namunklaim seperti itu ditolak dan
tidak diakui oleh tokoh-tokoh sufi yang benar dan terkenal, sepertiAl-Junaid
(w. 297 H) dan ulama sufi lainnya.
Sesungguhnya ilmu tasawwuf
adalah ilmu tentang managemen hati. Apa yang diangkat oleh Aa Gym dengan
managemen kalbu-nya tidak lain adalah tasawuf. Ilmu tasawuf ada dalam Islam,
serta merupakan bagian utuh dari ajaran Islam.
Semua imam dalam ilmu fiqih
pada dasarnya juga ahli dalam ilmu tasawuf. Imam Al-Ghazali adalah tokoh besar
dalam ilmu tasawuf ketika menulis kitab Ihya'u Ulumum Ad-Din. Bahkan
Ibnul Qayyim juga termasuk ulama yang punya perhatian besar dalam ilmu ini.
Beliau berkata mengenai keterangan dari tokoh-tokoh sufi Al-Junaid bin Muhammad
dengan kata-katanya, 'Semua jalan tertutup bagi manusia, kecuali jalan yang dilalui
Nabi saw.'
Ilmu tasawuf mengajarkan
keikhlasan dan kebersihan hati dari sifat-sifat buruk. Di antaranya sifat
riya', suka dipuji, sombong, 'ujub, kikir, sum'ah, besar kepala, mau menang
sendiri, hanya berorientasi kepada kemegahan duniawi, tidak pernah salah, dan
seterusnya.
Ilmu tasawuf mengajarkan
moral, nilai-nilai, akhlaq dan etika. Ilmu tasawuf mengajarkan seseorang
menjadi kaya hati, bukan kaya harta. Ilu tasawuf mengajak orang bertaubat
kepada Allah atas semua dosa dan kesalahan.
Tasawuf ada dalam Islam dan
mempunyai dasar yang mendalam. Tidak dapat diingkari dan disembunyikan, dapat
dilihat dan dibaca dalam Al-Qur'an, Sunnah Rasul saw. dan para sahabatnya yang
mempunyai sifat-sifat zuhud (tidak mau atau menjauhi hubudunya), tidak suka hidup
mewah, sebagaimana sikap khalifah Umar r.a, Ali r.a, Abu Darda', Salman
Al-Farisi, Abu Dzar r.a. dan lainnya."
Tidak ada yang salah dari
ilmu tasawuf kecuali setelah para penyihir dan dukun datang memperkosanya.
Dengan meminjam istilah dari ilmu tasawuf, jadilah tasawuf menjadi sebuah
gerakan ilmu hitam yang penuh dengan nafsu syaitani, bid'ah-bid'ah kotor dan
syirik yang parah.
Berbagai ilmu kedigjayaan
dan kanuragan yang dimotori oleh Iblis dan konconya menjadi asesoris ilmu
tasawuf. Itulah talbisnya iblis, piawai dalam hal tipu menipu, terutama buat
orang awam.
Untuk membedakan ilmu
tasawuf yang benar atau yang telah dipalsukan, bisa ditengarai dengan melihat
beberapa cirinya, antara lain:
- Tidak melakukan hal-hal yang
syirik kepada Allah SWT
- Tidak melakukan berbagai ritual
aneh yang menjadibid'ah yang dhalalah, kecuali yang memang ada
khilaf di dalamnya
- Tidak berbentuk ilmu-ilmu ghaib,
kanuragan, kedigjayaan dan sejenisnya.
- Tidak mengajarkan hal-hal yang
bertentangan dengan larangan syariah Islam, dari semua sisinya
- Tidak keluar dari koridor hukum
syariah Islam yang mu'tabar.
Wallahu a'lam bishshawab,
wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc
Sumber :
http://www.rumahfiqih.com/