Assalamu'alaikum wr. Wb.
Semoga Allah SWT senantiasa
mencurahkan rahmat dan karunia-Nya kepada Ustadz sekeluarga dalam menjalankan
aktivitas sehari-hari.
Ustadz beberapa waktu lalu
rumah kami kemasukan pencuri. Setelah itu tanpa sepengetahuan saya isteri saya
mendatangi seseorang yang katanya cucu kelima dari seseorang (ibu-ibu) yang
mumpuni dalam ilmu bathin. Konon kakek dari ibu tersebut katanya tidak
meninggal tetapi "tilem" jadi sampai sekarang sebenarnya masih ada
tetapi mungkin tidak terlihat.
Dikatakan isteri saya bahwa
ketika isteri saya mengatakan bahwa di rumah ada orang lain yaitu seorang
pembantu dan anaknya (laki-laki berumur 20 thn) tangan ibu-ibu tersebut
langsung menunjuk ke nama anak pembantu kami tersebut yang ditulis di atas
kertas. Sepulang ke rumah isteri saya diberi amalan untuk membaca Surah Yaasin
sebanyak 21 x, katanya setelah dibacakan itu si pencuri akan mengaku atau minta
pulang dengan alasan apa saja.
Pertanyaan saya:
- Apakah ada di dunia orang yang
diberi kelebihan atau turunan untuk mengetahui hal-hal yang ghaib,
misalnya si ibu tersebut bisa tahun karakter kedua pembantu saya dengan
jelas.
- Bagaimana dengan kakek yang
dikatakan oleh ibu-ibu tersebut "tilem" atau entah apalah dan
sampai sekarang katanya masih membantu "urusan" cucunya
"yang terpilih" di dunia apakah ini kerjaan jin?
- Lalu bagaimana hukumnya mengunakan
bacaan surah Yaasin untuk tujuan tersebut di atas?
- Isteri saya berkeyakinan bahwa
kalau kita datang ke orang seperti itu dengan tetap mengharap pertolongan
Alah itu sama dengan kalau kita sakit pergi ke dokter (syariatnya) untuk
berobat akan tetapi kalau kita sembuah hakekatnya kan kesembuhan tersebut
dari Allah.
Tolong saya beri penjelasan
perihal tersebut ustadz dan hal-hal lain yang berkaitan dengannya, karena hal
ini menjadi perdebatan yang berkepanjangan dengan isteri saya.
Jazakallah khairan katsiran atas jawabannya.
Jawaban :
Assalamu 'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh,
1. Memang ada beberapa orang yang oleh Allah SWT diberikan kelebihan, misalnya bisa mengetahui hal-hal yang orang lain tidak bisa mengetahui. Salah satunya lewat ketajaman intuisi.
1. Memang ada beberapa orang yang oleh Allah SWT diberikan kelebihan, misalnya bisa mengetahui hal-hal yang orang lain tidak bisa mengetahui. Salah satunya lewat ketajaman intuisi.
Namun bentuk kelebihan ini
ada dua macam. Ada yang dengan cara yang diridhai Allah, juga ada yang dengan
cara yang tidak diridhai Allah.
Cara yang diridhai Allah
misalnya, irhash, mukjizat dan karamah. Sedangkan cara yang tidak diridhai
Allah misalnya sihir, ramal, jimat, ilmu terawang dan masih banyak lagi.
Cara Membedakan
Cara membedakannya sangat
sederhana. Mukjizat dan karamah itu semata-mata pemberian yang bersifat sangat
tiba-tiba, tidak direncanakan, dan kejadiannya tidak berulang-ulang. Hanya
terjadi sesekali saja. Mukjizat yang terjadi pada seorang nabi bukanlah sebuah
fasilitas yang bisa digunakan kapan da di mana saja. Misalnya, ketika Nabi Musa
as terpojok di tepi laut Merah, sementara di belakangnya gelombang tentara
Firaun datang menyerbu. Saat itu nabi Musa belum tahu harus berbuat apa. Namun
beliau hanya yakin bahwa Allah SWT pasti akan memberi jalan keluar.
Maka turunlah wahyu Allah
agar Musa mengetukkan tongkatnya ke laut Merah, kemudian atas izin Allah, laut
itu terbelah jadi dua. Pada tongkat itu tidak ada kekuatan apa pun, juga tidak
ada tombol apapun. Kejadian itu terjadi begitu saja, sebagai bentuk ta'yidullah (dukungan
dari Allah).
Demikian juga karamah yang
terjadi pada diri para waliyullah. Waliyullah bukanlah orang yang
bisa berjalan di atas air, atau bisa terbang, atau bisa menghilang, atau menunjuk
pohon lontar berubah jadi emas. Waliyullah adalah orang yang beriman kepada
Allah dan menjalankan semua syariatnya, bahkan memperjuangkannya dengan segala
harta dan jiwa.
Pada saat-saat tertentu,
waliyullah itu berada pada posisi yang terjepit, tiba-tiba Allah SWT
menolongnya dengan cara yang tidak terduga, bahkan oleh waliyullah itu sendiri.
Sihir dan Sejenisnya
Sedangkan sihir dan
variannya, punya ciri yang sangat khas, yaitu bisa digunakan kapan saja dan di
mana saja, serta dalam rangka apa saja. Baik untuk sesuatu yang kelihatannya
bersifat kebaikan atau pun untuk sesuatu yang nyata-nyata jahat.
Sebab sihir itu dipelajari
dengan membayar kepada setan. Bukan dengan uang tetapi dengan menjual iman.
Singkatnya, setan sangat butuh teman untuk mendampingi dirinya saat nanti
diazab di neraka. Maka segala bentuk tipu daya dilakukan, termasuk memberikan 'fasilitas
keajaiban' kepada umat Islam yang awam.
Maka sebagai muslim, kalau
tiba-tiba ada semacam kekuatan ghaib yang terjadi pada diri kita, sementara
kita tida merasa jadi pejuang waliyulah yang layak dapat pertolongan Allah
dalam rangka menegakkan syariat, kita justru harus curiga. Jangan-jangan setan
sudah memberi de-pe (pembayaran awal) atas semua fasilitas sihirnya.
Dan hal itu sangat mungkin
dilakukan oleh setan, persis pedagan asongan di bus terminal, dia tidak peduli
apakah orang mau beli barangnya atau tidak, pokoknya barang itu dibagikannya
secara merata kepada semua orang di dalam bus. Itu adalah taktik dan strategi
dagang. Danprinsipyang sama dilakukan oleh setan, kasih saja terlebih dahulu,
biar orang segera menikmatinya, hingga orang-orang itu merasa butuh dan
akhirnya akan terikat.
2. Tentang kakek yang
dibilang tilem itu, mungkin saja beliau sebenarnya sudah wafat. Yang tilem
adalah jin atau sosok lain yang dianggap sebagai si kakek.
Trik ini sudah tidak asing
lagi buat para setan dalam rangka mengoyak-ngoyak perasaan manusia. Pikiran
orang dibuat seolah yang melakukannya adalah kakek mereka sendiri.
3. Membaca surat Yasin bila
niatnya untuk mendapat ridha Allah SWT, tentu saja berpahala. Bahkan tiap huruf
yang dibaca akan dibalas dengan 10 kebajikan.
Namun kalau niatnya untuk
hal-hal seperti itu, bukan pahala yang didapat, melainkan ancaman dan siksa.
Apaagi pembacaan surat ini hanya untuk sekedar memenuhi tuntutan ritual belaka.
Sebaiknya kita hindari.
4. Batasan untuk meminta
tolong kepada seseorang adalah orang tidak menolong kita dengan menggunakan
cara-cara yang diharamkan Allah. Kalau sudah jelas dia melakukan
praktek-praktek ghaib yang sulit ditafsirkan selain sihir dan sejenisnya, maka
upaya itu sama saja dengan memancing murka Allah SWT.
Orang arab jahiliyah di
masa nabi Muhammad SAW ketika dibilang telah menyembah 360 berhala, mereka
dengan ringan menjawab, "Kami tidak menyembah batu, kami menyembah Allah
namun melalui keberkahan batu-batu ini."
Mungin kita akan bilang, wah
logis juga alasan mereka. Mereka tidak menyembah batu tapi menggunakan batu
sebagai media yang menyambungkan doa dan harapan mereka kepada Allah.
Namun tetap saja, apapun
alasan mereka, tindakan seperti itu dianggap sebagai syirik yang harus dibasmi.
Meski tertunda belasan tahun, tapi pada akhirnya, 360 berhala di depan ka'bah
itu dihancurkan selama-lamanya.
Wallahu a'lam bishshawab,
wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc
Sumber :
http://www.rumahfiqih.com/