Assalamualaikum wr wb.
Ustadz saya ada pertanyaan
yang saya masih belum mengetahui ini begini ustadz.
Nabi dan rasul itu
jumlahnya banyak, mengapa dalam pelajaran tauhid itu yang wajib diketahui hanya
25 nabi dan rasul, apa hujjah yang memperkuat dari pendapat yang di atas
tersebut, dan dinisbahkan kepada ahlussunnah waljamaah.
Terima kasih ustadz..
Jawaban :
Assalamu 'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh,
Anda benar bahwa jumlah
nabi dan rasul sangat banyak. Jumlahnya melebihi 25 orang. Dalam sebuah riwayat
disebutkan bahwa jumlah nabi dan rasul mencapai 124 ribu orang. Dari jumlah
itu, 300-an orang di antaranya adalah rasul.
Dalilnya adalah hadits
berikut ini:
Dari Abi Dzar Al-Ghifari
radhiyalllahu 'anhubahwa Rasulullah SAW bersabda ketika ditanya tentang jumlah
para nabi, "(Jumlah para nabi itu) adalah seratus dua puluh empat ribu
(124.000) nabi." Para shahabat bertanya lagi, "Lalu berapa jumlah
rasul di antara mereka?" Beliau menjawab, "Tiga ratus dua belas(312)
orang." (HR At-Turmuzy)
Selain menjelaskan tentang
jumlah nabi, hadits juga menjelaskan bahwa nabi dan rasul itu berbeda. Dan
jumlah rasul itu lebih sedikit dari nabi serta informasi bahwa dari sekian
banyak nabi, hanya sebagian saja yang menjadi Rasul.
Lalu dari mana angka 25
orang nabi dan Rasul? Siapa yang mengarangnya? Apa dalilnya?
Nabi dan rasul yang
jumlahnya 25 orang itu adalah mereka yang namanya secara eksplisit disebutkan
di dalam Al-Quran dan disepakati kenabian atau kerasulannya. Jumlahnya ternyata
hanya 25 orang saja.
Walaupun sebenarnya kisah
tentang para nabi di dalam Al-Quran lebih dari 25 orang, namun terkadang meski
kisahnya disebutkan, tetapi namanya tidak disebutkan dengan tegas. Salah satu
contohnya adalah nabi Khidhir 'alaihissalam. Beliau punya kisah
yang panjang di dalam Al-Quran, namun tidak ada satu pun ayat Quran yang
menyebutkan namanya.
Selain itu juga ada tokoh
yang namanya disebutkan secara tegas, namun para ulama berbeda pendapat tentang
status kenabiannya. Misalnya, Lukman Al-Hakim. Bahkan surat ke-31 dinamakan
dengan nama dirinya. Tetapi status kenabiannya menjadi titik silang pendapat di
kalangan ulama. Walhasil, beliau tidak tercantum dalam daftar nabi dan rasul
yang jumlahnya 25 orang itu.
Jumlah Penyebutan Nama Nabi
dalam Quran
Kalau kita hitung jumlah
nama nabi yang disebutkan dalam Al-Quran dan berapa kali penyebutannya, maka
kita akan mendapat angka statistik di bawah ini. Daftar ini diurutkan sesuai
dengan nama yang penyebutannya paling banyak diulang-ulang.
1. Nabi Musa
|
136 kali
|
2. Nabi Ibrahim
|
69 kali
|
3. Nabi Nuh
|
43 kali
|
4. Nabi Yusuf
|
27 kali
|
5. Nabi Luth
|
27 kali
|
6. Nabi Isa
|
25 kali
|
7. Nabi Adam
|
25 kali
|
8. Nabi Harun
|
20 kali
|
9. Nabi Ishaq
|
17 kali
|
10. Nabi Sulaiman
|
17 kali
|
11. Nabi Ya'qub
|
16 kali
|
12. Nabi Daud
|
16 kali
|
13. Nabi Ismail
|
12 kali
|
14. Nabi Syu'aib
|
11 kali
|
15. Nabi Shalih
|
9 kali
|
16. Nabi Zakaria
|
7 kali
|
17. Nabi Yahya
|
5 kali
|
18. Nabi Muhammad SAW
|
4 kali
|
19. Nabi Hud
|
4 kali
|
20. Nabi Ayyub
|
4 kali
|
21. Nabi Yunus
|
4 kali
|
22. Nabi Ilyasa'
|
2 kali
|
23. Nabi Dzulkifl
|
2 kali
|
24. Nabi Ilyas
|
2 kali
|
25. Nabi Idris
|
2 kali
|
Tentunya menghafal nama
nabi dan rasul bukan termasuk unsur aqidah yang menentukan apakah seseorang
menjadi muslim atau bukan. Yang menjadi inti aqidah dalam masalah kenabian
adalah kita mengakui bahwa Allah SWT telah memilih manusia biasa untuk menjadi nabi
dan rasul, dengan menerima wahyu dari langit, membawa syariat dan ajaran untuk
diterapkan dalam kehidupan manusia.
Dan yang terpenting,
manusia diwajibkan untuk menjadikan para nabi dan rasul sebagai sumber rujukan
dalam masalah agama, serta menjadikan sosok para nabi dan rasul itu sebagai
teladan dalam kehidupan.
Dan tentu saja, para nabi
itu harus diyakini bahwa semua merupakan utusan Allah SWT kepada ummatnya
masing-masing, sedangkan untuk zaman kita sekarang ini, ajaran nabi yang masih
berlaku hanyalah ajaran yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW.
Wallahu a'lam bishshawab,
wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc
Sumber :
http://www.rumahfiqih.com/