Assalamu 'alaikumwr. Wb,
Ustadz yang saya hormati! Saya ada pertanyaan
yang mengganjal dari uraian yang ustadz jelaskan mengenai JIN "Bahwa
kekuatan Jin jauh lebih kuat dari kekuatan Manusia". Sepengetahuan
saya bahwa di zaman Nabi Sulaiman alaihissalam pernah
menawarkan kepada siapa yang mampu memindahkan singasana Ratu Balqis baik dari
golongan Jin & Manusia.
Saat itu Jin Ifrit menawarkan diri untuk
memindahkan dari duduk ke berdiri singasana itu telah dapat pindah namun
seorang ahli kitab "Manusia biasa bukan Nabi" mampu memindahkan
singasana tersebut dalam satu kedipan mata "Allahuakbar"
Jadi menurut saya sekarang ini Manusia
banyak yang terperdaya tentang Paham bahwa Jin jauh lebih kuat daripada
Manusia. Yang ada bahwa Manusia tidak mau menggali potensi diri yang telah
diberikan oleh Allah kepada setiap Manusia, Jadinya manusia sekarang sangat
mudah terperdaya oleh bujuk rayu Jin. Tolong tanggapan dari Ustadz dan jelaskan
hadist atau keterangan Al-Quran Karim yang menjelaskan tentang Kekuatan Jin
yang melebihi Manusia.
Terima kasih
Wasalam
Jawaban :
Assalamu 'alaikum warahmatullahi
wabarakatuh,
Secara pisik dan kasat mata, jin memang
punya kekuatan yang lebih dari kekuatan manusia. Bukankah seorang jin mampu
terbang ke mana saja dalam sekejap? Bukankah dia bisa menghilang hingga lenyap
dari pandangan mata? Bukankah dia bisa masuk ke dalam otak manusia hingga bisa
melakukan penguasaan atas kesadarannya? Bukankah jin juga bisa mengalir di
dalam darah manusia?
Semua itu adalah kekuatan alami dari
se(orang?) jin. Sesuatu yang tidak dimiliki secara alamiah oleh seorang anak
Adam. Tidak ada seorang anak anak Adam yang lahir langsung bisa terbang,
menghilang, serta melakukan hal-hal supranatural lainnya.
Kalau pun seorang anak manusia bisa terbang,
maka dia harus naik pesawat terbang. Kalau butuh kekuatan, dia harus gunakan
teknologi yang tidak terkait dengan wujud pisik dirinya. Dan belum pernah ada
manusia yang bisa menghilang, masuk ke dalam otak atau berjalan di pembuluh
darah. Kecuali bila semua dikerjakan lewat teknologi yang berkembang pada hari
ini saja. Di masa lalu, tidak ada seorang pun yang bisa melakukan apa yang
dilakukan jin.
Adapun tentang adanya seorang manusia yang
mampu memindahkan singgasana Ratu Balkis dari Yaman ke Palestina dalam waktu
sekejap, maka hal itu sebuah pengecualian semata. Toh tidak semua manusia mampu
melakukannya. Hanya orang itu saja yang mampu melakukannya.
Dan tidak ada penjelasan, apakah orang itu
melakukannya dengan kekuatan ghaib, ataukah dengan teknologi tingkat tinggi.
Kalau dengan kekuatan ghaib, maka jelaslah bahwa hal itu pengecualian. Sebab
manusia tidak punya kekuatan ghaib.
Sedangkan kalau menggunakan teknologi
tingkat tinggi, logikanya adalah orang itu mampu mengubah materi pada koordinat
tertentu di muka bumi, kemudian diubah menjadi energi (gelombang
elektromagnetik atau semacamnya), lalu enegeri itu diproyeksikan kembali di
koordinat tertentu untuk diubah kembali menjadi materi. Dan semua itu dilakukan
hanya dalam hitungan kedipan mata.
Berarti teknologinya sudah sangat maju,
melebihi teknologi 'startrek' yang ada di dalam layar film.
Tetapi semua itu sekali lagi hanya asumsi.
Sebab kita tidak punya data apapun yang bisa menjelaskan tentang kekuatan yang
digunakan oleh orang itu di zaman nabi Sulaiman. Tapi yang jelas, sepeninggal
orang itu, tidak pernah lagi disebutkan di dalam sejarah ada orang bisa
melakukannya, kecuali seorang nabi atau hamba Allah yang diberi karamah.
Sedangkan bangsa jin, sejak lahir telah
diberi berbagai kekuatan ghaib. Semuanya bisa terbang, menghilang atau
melakukan hal-hal aneh di mata manusia. Dan itu memang ciri khas yang dimiliki
mereka.
Tetapi mereka tidak punya teknologi seperti
yang kita punya sekarang ini. Entah mengapa, mungkin karena mereka memang tidak
butuh lagi. Buat apa bikin koneksi internet, membangun jaringan selular,
membuat kereta api cepat dan lainnya, kalau mereka bisa dalam sekejap berpindah
dari satu titik di dunia ini ke belahan dunia yang lain?
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc
Sumber : http://www.rumahfiqih.com/