Menurut buku yang saya baca berjudul tidak
ada azab kubur, penulis meyakinkan bahwa Alquran tidak menyatakan itu kecuali
hadis namun kualitas hadis tersebut lemah
1. Benarkah tidak ada azab kubur?
2. Ke manakah ruh dan naps pasca kematian?
3. Apakah alam kubur hanya masa penantian?
4. Kapan manfaat amal jariah, ilmu yang
bermanfaat dan anak sholeh yang mendoakan orang tuanya bagi yang sudah wafat?
Jawaban :
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salah satu bentuk pemurtadan dan
penghancuran Islam adalah dengan menanamkan keragu-raguan kepada hadits nabawi.
Cara ini oleh musuh Islam dipandang sangat efektif, karena lumayan hemat
tenaga, tetapi punya dampak kehancuran yang besar.
Contoh yang paling mudah adalah tentang
ingkarnya sebagai umat Islam terhadap adanya siksa kubur. Alasannya, karena
siksa kubur itu tidak disebutkan di dalam Al-Quran. Hanya disebutkan di dalam
hadits, lalu hadits-hadits itu dituduh sebagai hadits yang lemah.
Padahal kedua argumentasi itu salah besar.
Siapa bilang Al-Quran tidak bicara siksa kubur? Dan siapa bilang hadits tentang
siksa kubur itu lemah?
Yang lemah bukan hadits tentang siksa kubur,
tapi barangkali ilmu dan wawasan penulis buku itu sendiri. Sebab bagaimana
mungkin ada orang yang mengaku beragama Islam, tetapi masih saja tidak paham
dengan ayat Al-Quran? Atau masih tidak bisa membedakan mana hadits yang shahih
dan mana yang tidak shahih? Apalagi sampai berani menulis buku, tapi sayangnya
isinya tidak menggambarkan keluasan ilmu, kecuali hanya sekedar menjiplak habis
pemikiran kufur materialis barat.
Dalil-dalil Siksa Kubur Adalah Dalil Yang
Qath'i
Sebenarnya adanya azab kubur itu sesuatu
yang sudah qath’i dan pasti sifatnya. Tidak perlu dipermasalahkan lagi Dalam
banyak ayat Al-Quran Al-Kariem dan juga tentunya hadits Rasulullah SAW, kita
mendapatkan bahwa dalil yang jelas dan qath’i. Demikian juga Rasulullah SAW
menyebut-nyebut azab kubur secara tegas, jelas dan terang.
Bagaimana mungkin kemudian mengingkarinya
semata-mata mengambil pengertian kedua dari ayat-ayat Al-Quran Al-Kariem?
A. Ayat-ayat Quran
1. Ayat Pertama
Allah SWT telah berfirman di dalam Al-Quran Al-Kariem tentang adanya azab kubur.
1. Ayat Pertama
Allah SWT telah berfirman di dalam Al-Quran Al-Kariem tentang adanya azab kubur.
…Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat
di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para
malaikat memukul dengan tangannya, , "Keluarkanlah nyawamu" Di hari
ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu
mengatakan terhadap Allah yang tidak benar dan kamu selalu menyombongkan diri
terhadap ayat-ayatNya. (QS.
Al-Anam: 93)
2. Ayat Kedua
…Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar.(QS. At-Taubah: 101)
…Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar.(QS. At-Taubah: 101)
Di ayat ini teramat jelas bahwa Allah SWT
menyiksa orang zalim itu dua kali, yaitu pada alam kubur dalam kematiannya
yaitu setelah nyawa dicabut hingga menjelang hari kiamat. Dan berikutnya adalah
siksaan setelah hari kiamat yaitu di neraka.
3. Ayat Ketiga
Demikian juga yang Allah SWT lakukan kepada Fir’aun yang zalim, sombong dan menjadikan dirinya tuhan selain Allah SWT. Allah SWT mengazabnya dua kali, yaitu di alam kuburnya dan di akhirat nanti. Di alam kuburnya dengan dinampakkan kepadanya neraka pada pagi dan petang. Ini merupakan siksaan sebelum dia benar-benar dijebloskan ke dalamnya dan terjadinya pada alam kuburnya.
Demikian juga yang Allah SWT lakukan kepada Fir’aun yang zalim, sombong dan menjadikan dirinya tuhan selain Allah SWT. Allah SWT mengazabnya dua kali, yaitu di alam kuburnya dan di akhirat nanti. Di alam kuburnya dengan dinampakkan kepadanya neraka pada pagi dan petang. Ini merupakan siksaan sebelum dia benar-benar dijebloskan ke dalamnya dan terjadinya pada alam kuburnya.
Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi
dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat., "Masukkanlah Fir'aun dan
kaumnya ke dalam azab yang sangat keras." (QS. Al-Mu’min: 46)
4. Ayat Keempat
Ayat ini lalu dikuatkan juga dengan ayat lainnya yang juga menyebutkan ada dua kali kematian, yaitu kematian dari hidup di dunia ini dan kematian setelah alam kubur.
Ayat ini lalu dikuatkan juga dengan ayat lainnya yang juga menyebutkan ada dua kali kematian, yaitu kematian dari hidup di dunia ini dan kematian setelah alam kubur.
Mereka menjawab, "Ya Tuhan kami Engkau
telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali, lalu kami
mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah sesuatu jalan untuk keluar?"(QS. Al-Mu’min: 11)
B. Dalil Hadits Shahih
Selain ayat-ayat Al-Quran Al-Kariem, hadits-hadits shahih pun secara jelas menyebutkan adanya azab qubur. Sehingga tidak mungkin bisa ditolak lagi kewajiban kita untuk meyakini keberadaan azab kubur itu, sebab bila sudah Al-Quran Al-Kariem dan hadits shahih yang menyatakannya, maka argumentasi apa lagi yang akan kita sampaikan?
Selain ayat-ayat Al-Quran Al-Kariem, hadits-hadits shahih pun secara jelas menyebutkan adanya azab qubur. Sehingga tidak mungkin bisa ditolak lagi kewajiban kita untuk meyakini keberadaan azab kubur itu, sebab bila sudah Al-Quran Al-Kariem dan hadits shahih yang menyatakannya, maka argumentasi apa lagi yang akan kita sampaikan?
1. Hadits Pertama
Dalam hadits yang pertama kami sampaikan tentang azab kubur ini, haditsnya masih amat kuat berhubungan dengan ayat Al-Quran Al-Kariem. Yaitu firman Allah SWT dalam Al-Quran Al-Kariem:
Dalam hadits yang pertama kami sampaikan tentang azab kubur ini, haditsnya masih amat kuat berhubungan dengan ayat Al-Quran Al-Kariem. Yaitu firman Allah SWT dalam Al-Quran Al-Kariem:
Allah meneguhkan orang-orang yang beriman
dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah
menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.(QS. Ibrahim: 27)
Sebuah lafaz dalam ayat di atas menyebutkan
tentang ‘ucapan yang tegas’ yang dalam bahasa Al-Quran Al-Kariem disebut
dengan ’al-qouluts-tsabit’ dijelaskan oleh Rasulullah SAW bahwa itu adalah
tentang pertolongan Allah SWT ketika seseorang menghadapi azab kuburnya.
Dari Al-Barra’ bin Azib dari Rasulullah SAW
bahwa ketika seorang mukmin didudukkan di dalam kuburnya, didatangilah oleh
malaikat, kemudian dia bersyahadat tiada tuhan kecuali Allah SWT dan bahwa
Muhammad adalah Rasulullah SAW, maka itulah makna bahwa Allah meneguhkan
orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh. (HR Bukhari kitab Janaiz Bab Maa Ja’a Fi
azabil Qabri hn. 1280)
2. Hadits Kedua
Ada sebuah doa yang dipanjatkan oleh beliau dan diriwayatkan dengan shahih dalam shahih Al-Bukhari.
Ada sebuah doa yang dipanjatkan oleh beliau dan diriwayatkan dengan shahih dalam shahih Al-Bukhari.
Dari Aisyah ra bahwa Rasulullah SAW berdoa
dalam shalat, ”Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari azab kubur …(HR Bukhari kitab azan bab doa sebelum salam
hn. 789)
3. Hadits Ketiga
Dalam kitab shahihnya itu, Al-Bukhari pun membuat satu bab khusus azab kubur.
Dalam kitab shahihnya itu, Al-Bukhari pun membuat satu bab khusus azab kubur.
Dari Aisyah ra bahwa seorang wanita yahudi
mendatanginya dan bercerita tentang azab kubur dan berkata, ”Semoga Allah SWT
melindungimu dari azab kubur”. Lalu Aisyah bertanya kepada Rasulullah SAW
tentang keberadaan azab kubur itu. Rasulullah SAW menjawab, ”Ya, azab kubur itu
ada”. Aisyah ra berkata, ”Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan
shalat kecuali beliau berlindung kepada Allah SWT dari azab kubur”. (HR Bukhari kitab Janaiz Bab Maa Ja’a Fi
azabil Qabri hn. 1283)
4. Hadits Keempat
Dalam kitab shahihnya itu juga, Al-Bukhari membuat satu bab khusus tentang berlindung kepada Allah SWT dari azab kubur.
Dalam kitab shahihnya itu juga, Al-Bukhari membuat satu bab khusus tentang berlindung kepada Allah SWT dari azab kubur.
Dari Musa bin ‘Uqbah berkata bahwa telah
menceritakan kepada anak wanita Khalid bin Said bin Al-Ash ra bahwa dia telah
mendengar Rasulullah SAW berlindung kepada Allah SWT dari azab kubur.(HR Bukhari kitab Janaiz Bab At-Ta’awwuz min
azabil Qabri hn. 1287)
5. Hadits Kelima
Dari Aisyah ra bahwa beliau bertanya kepada Rasulullah SAW tentang apakah manusia diazab di dalam kubur, lalu Rasulullah SAW menjawab, ”Aku berlindung kepada Allah SWT dari hal itu (azab kubur). (HR Bukhari kitab jum’at bab berlindung kepada Allah SWT dari azab kubur ketika gerhana hn. 991, 996)
Dari Aisyah ra bahwa beliau bertanya kepada Rasulullah SAW tentang apakah manusia diazab di dalam kubur, lalu Rasulullah SAW menjawab, ”Aku berlindung kepada Allah SWT dari hal itu (azab kubur). (HR Bukhari kitab jum’at bab berlindung kepada Allah SWT dari azab kubur ketika gerhana hn. 991, 996)
Kesimpulan:
Umat Islam sejak masa Rasulullah SAW hingga
hari ini telah berijma’ (bersepakat) bahwa azab kubur itu adalah sesuatu yang
pasti adanya. Sehingga mereka yang mengingkarinya hanya dua kemungkinannya.
Pertama, mereka kurang dalam dan luas dalam mempelajari ayat dan hadits. Kedua,
mereka tahu ada dalil dan nash yang shahih dan sharih tapi
mengingkarinya. Lepas dari motivasinya masing-masing.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc
Sumber : http://www.rumahfiqih.com/