Asslamu 'alaikum.wr wb
Tahun lalu ana pernah baca di suratkabar
bahwa ada seorang mantan agen intelijen Rusia yang tinggal di Inggris diracun
oleh pemerintahnya sendiri karena membeberkan kepada pers tentang kejahatan
tentara Rusia terhadap muslim Chechnya. Dua hari sebelum meninggal ia
menyatakan memeluk Islam, Alhamdulillah.
Yang ana ketahui kalo ada orang kafir masuk
Islam maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu selama ia masih kafir meskipun
ia seorang agen intelijen yang kemungkinan besar suka membunuh atas nama negara.
Yang ingin ana tanyakan, kalo dia baru masuk
Islam seperti cerita di atas terus 2 hari kemudian ia meninggal, ada
kemungkinan dosanya kan masih sedikit karena baru beriman, apakah lebih cepat
hisabnya diakhirat kelak? Dan kemungkinan masuk surga besar?
Wassalam.wr wb
Jawaban :
Assalamu 'alaikum warahmatullahi
wabarakatuh,
Yang namanya untung tak dapat diraih dan malang tak dapat ditolak. Kalau Allah SWT berkehendak ingin memberi hidayah kepada seseorang, pasti tidak ada yang bisa membuat orang itu tetap sesat selamanya. Sebaliknya, kalau Allah SWT berkehendak membuat seseorang sesat, maka tidak ada lagi hidayah baginya.
Yang namanya untung tak dapat diraih dan malang tak dapat ditolak. Kalau Allah SWT berkehendak ingin memberi hidayah kepada seseorang, pasti tidak ada yang bisa membuat orang itu tetap sesat selamanya. Sebaliknya, kalau Allah SWT berkehendak membuat seseorang sesat, maka tidak ada lagi hidayah baginya.
Dan barangsiapa yang ditunjuki Allah, dialah
yang mendapat petunjuk dan barangsiapa yang Dia sesatkan maka sekali-kali kamu
tidak akan mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Dia. (QS. Al-Isra': 97)
Maka beruntunglah orang yang telah diberi
hidayah oleh Allah SWT, lalu masuk Islam dan setelah itu langsung dipanggil
Allah untuk menghadap-Nya. Maka tentu saja dosanya masih sedikit, sebab
dengan keIslamannya, Allah SWT menghapus dosa-dosanya yang pernah dikerjakan
sebelumnya.
Hal itu pernah ditanyakan oleh seorang
shahabat nabi, 'Amr bin Al-Ash radhiyallahu 'anhu saat beliau
masuk Islam.
Dari Amr bin Al-Ash ra. berkata,
"Ketika Allah azza wa jalla memasukkan Islam ke dalam hatiku, aku
mendatangi Rasulullah SAW untuk memba'iatku. Beliau SAW menjulurkan tangannya
kepadaku. Namun aku berkata, "Aku tidak akan berbai'at dengan Anda, ya
Rasulallah hingga Anda mintakan aku ampunan atas dosaku." Rasulullah SAW
menjawab, "Ya Amr, tidakkah kamu tahu bahwa hijrah itu menghapus dosa-dosa
sebelumnya? Ya Amr, tidakkah kamu tahu bahwa masuk Islam itu menghapus
dosa-dosa sebelumnya?" (HR Ahmad)
Jadi memang benar bahwa seorang non muslim
yang masuk Islam akan diampuni dosa-dosanya oleh Allah SWT, seolah-olah bayi
yang baru saja dilahirkan oleh ibunya. Kalau belum lama berselang dari
keIslamannya dia meninggal, logika dan nalar kita akan membenarkan bila
kesempatan orang tersebut masuk surga akan sangat besar. Mengingat dari segi
dosa, barangkali kita yang sudah lama jadi umat Islam malah lebih banyak dari
dosa-dosa yang dimilikinya.Maka boleh jadi proses masuk surganya jauh lebih
cepat dari kita.
Tapi kita pun juga jangan dulu berkecil
hati. Atau malah punya pikiran ngeres, misalnya, kalau gitu kita murtad saja
dulu, terus masuk Islam lagi, kan dosa-dosanya akan diampunkan.
Itu namanya 'piktor', alias pikiran kotor.
Ngapain harus pake murtad dulu, kan untuk menghapus dosa bisa dengan bertaubat?
Ya kalau pas lagi murtad tidak dicabut nyawanya oleh Allah, gimana kalau pas
lagi murtad jadi orang kafir itu, tiba-tiba Izrail datang dan main betot nyawa
di dada? Kan malah rugi dunia akhirat.
Taubat Menghapus Dosa
Bagi seorang muslim, bila ingin dosa-dosanya
dihapus, tidak perlu murtad dulu. Sebab dosa-dosa bisa gugur seperti daun di
musim gugur dengan taubat.
Ingatlah taubat seorang wanita Ghamidiyah
yang pernah berzina dan minta dirajam. Allah SWT menerima taubatnya bahkan
lewat lisan Rasulullah SAW dikatakan bahwa bila taubatnya itu dibagikan lagi
kepada orang lain, maka cukuplah untuk 70 orang penduduk Madinah.
Tapi jangan 'piktor' lagi, misalnya ada yang
bilang, pak ustadz, kalau begitu biar taubatnya tambah seru, apakah harus
berzina dulu?
Hah? No comment lah
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc
Sumber : http://www.rumahfiqih.com/