Ustadz,
Saya pernah bertanya pada
anak saya (saat itu berumur 12 tahun), "samakah Tuhannya orang Islam
dengan orang Kristen, Yahudi, Budha, Hindu, atau orang yang mengaku tidak punya
agama sekalipun?
Anak saya berpikir sejenak
dan lalu menjawab, "sama." Saya tanya lagi mengapa? Dia tidak
menjawab, malahan balik bertanya kepada saya, "Ada berapa Tuhan di alam
semesta ini?"
Bagaimana pendapat Ustadz?
Jawaban :
Assalamu 'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh,
Untuk menjawab hal ini
mungkin perlu dijelaskan dulu tentang adanya dua pengertian tentang Tuhan.
1. Pengertian Pertama
Pengertian tentang tuhan dalam arti Yang mencipta, memelihara, memberi rizqi dan memberi kehidupan dan seterusnya. Dalam pengertian ini, tuhannya semua manusia tentu sama, yaitu Allah SWT. Lepas dari apa pun agamanya, setiap manusia dan makhluk di alam dunia ini adalah ciptaaan Allah, dipelihara Allah, diberi rizqi oleh Allah dan diberi kehidupan oleh Allah juga.
Pengertian tentang tuhan dalam arti Yang mencipta, memelihara, memberi rizqi dan memberi kehidupan dan seterusnya. Dalam pengertian ini, tuhannya semua manusia tentu sama, yaitu Allah SWT. Lepas dari apa pun agamanya, setiap manusia dan makhluk di alam dunia ini adalah ciptaaan Allah, dipelihara Allah, diberi rizqi oleh Allah dan diberi kehidupan oleh Allah juga.
Dengan pengertian yang
pertama ini, kita bisa mengatakan bahwa tuhannya Karl Marx, Lenin, Stalin,
Hitler, Westerling, Jenggis Khan, Polpot, Slobodan Milosevic, Fir'aun dan
Namrudz adalah sama. Artinya bahwa mereka itu diciptakan, dipelihara, diberi
rizqi oleh Allah SWT. Tuhan mereka sama dengan tuhannya nabi Muhammad SAW,
yaitu Allah SWT.
Dalam disiplin ilmu aqidah,
kita menyebut pengertian ini dengan tuhan dalam makna rabb. Sifat-sifat tuhan
yang terkait dengannya diistilahkan dengan sifat rububiyah.
2. Pengertian Kedua
Pengertian kedua tentang tuhan adalah tuhan dalam arti sebagai dzat Yang disembah, ditaati, ditakuti, dicintai dan seterusnya.
Pengertian kedua tentang tuhan adalah tuhan dalam arti sebagai dzat Yang disembah, ditaati, ditakuti, dicintai dan seterusnya.
Kalau menggunakan
pengertian ini, tiap-tiap orang terntu berbeda tuhannya, atau berbeda
sesembahannya. Ada yang menyembah Allah SWT, ada yang menyembah malaikat, nabi,
dukun, penyihir, manusia biasa, patung, api, dewa, roh, keris, batu akik, jimat
bahkan pendeta serta rahib.
Dalam disiplin ilmu aqidah,
kita menyebut pengertian ini dengan tuhan dalam makna ilaah. Sifat-sifat tuhan
yang terkait dengannya diistilahkan dengan sifat uluhiyah.
Jadi untuk menjawab
pertanyaan anda di atas, jawabannya bisa ya dan bisa tidak, tergantung kriteria
pengertian 'tuhan' yang digunakan. Kalau tuhan dalam arti sifat rububiyah, maka
tuhan kita semua adalah sama, yaitu Alllah SWT. Tapi kalau dalam konteks sifat
uluhiyah, nyatanya memang masing-masing agama punya konsep masing-masing yang
berbeda tentang tuhan yang mereka maksudkan.
Wallahu a'lam bishshawab,
wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc
Ahmad Sarwat, Lc
Sumber :
http://www.rumahfiqih.com/