Assalamu
`alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Pak
Ustadz, saya ingin menanyakan apakah ikatan keluarga yang berlaku di dunia juga
akan berlaku pula di surga dan apakah umat Islam akan berkumpul dengan
Rasullullah di surga?
Jawaban :
Assalamu
'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Kita
tidak bisa mengetahui apa yang akan terjadi di surga nanti, kecuali lewat
pemberitahuan resmi dari Allah SWT atau lewat Rasulullah SAW. Maka kita tidak
tahu, apakah nanti kita akan dipertemukan lagi dengan keluarga atau tidak,
kecuali kalau kita telusuri ayat demi ayat di dalam Al-Quran atau lembar-lembar
demi lembar kitab hadits nabawi. Dan alhamdulillah, ternyata di dalam
Al-Quran Al-Kariem, terdapat satu ayat di mana Allah SWT menyebutkan keterangan
tentang pengumpulan orang-orang yang beriman dengan keluarga mereka di surga.
Yaitu seorang yang telah masuk surga, diberikan kenikmatan tambahan, yaitu
dikumpulkannya keluarganya bersama di dalam surga.
Orang-orang
yang beriman dan anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan Kami
kumpulkan anak cucu mereka dengan mereka. Dan Kami tiada mengurangi sedikitpun
dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang
dikerjakannya. (QS Ath-Thuur: 21)
Tapi
pengumpulan seseorang dengan keluarganya ini ada syaratnya. Yaitu keluarganya
atau anak keturunannya itu adalah orang yang beriman dan memang berhak masuk
surga, meski tidak sama derajatnya. Adapun bila tidak masuk surga, tentu saja
tidak bisa berkumpul. Karena tempatnya di neraka. Tentu kedua belah pihak tidak
akan bisa dipertemukan.
Adapun
bila sama-sama di surga, meski lain level, insya Allah ada fasilitas untuk bisa
berkumpul. Meski kita pun tidak tahu apakah bersifat seterusnya ataukah sekedar
sesaat saja. Sebagaimana kita ketahui bahwa surga itu punya beberapa
level. Setiap orang akan menempati level sesuai dengan timbangan amalnya selama
di dunia ini. Siapa yang timbangan amalnya berat, maka dia akan menempati level
yang lebih tinggi. Sebaliknya, siapa yang timbangan amalnya ringat, meski
sama-sama di srga, tapi levelnya lebih rendah.
Dengan
adanya kemurahan Allah SWT, mereka yang berada di level lebih rendah bisa
diupgrade ke level yang lebih tinggi, asalkan keluarganya yang berada di level
lebih tinggi itu meminta kepada Allah SWT. Penjelasan seperti ini kita dapat
bukan dengan mengarang atau berangan-angan, tetapi berdasarkan sabda Rasulullah
SAW lewat riwayat yang marfu' sebagaimana dikatakan oleh dari Ibnu Abbas ra
berikut ini:
Dari
Ibnu Abbas ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Apabila para ahli surga
telah memasuki surga, salah seorang mereka menanyakan tentang kedua orang
tuanya atau istrinya atau keturunannya. Namun dijelaskan kepada mereka bahwa
keluarganya itu tidak mendapat ganjaran seperti yang diterimanya. Maka orang
itu berkata, "Ya Tuhan, sesungguhnya dahulu aku beramal bukan hanya untuk
diriku saja tapi juga untuk keluargaku." Maka diperintahkan untuk
mengumpulkan keluarganya itu kepadanya.
Di dalam
kitab An-Nasikh wal Mansukh disebutkan dari An-Nahhas secara marfu' bahwa
diriwayatkan dari Abi Said bin Jubair dari Ibni Abbas ra bahwa Rasulullah SAW
bersabda:
"Sesungguhnya
Allah SWT meninggikan derajat anak cucu (keturuanan) orang beriman agar dapat
bersamanya di dalam surga. Meskipun anak keturunan itu tidak sampai derajatnya
karena kurangnya amal. Pertemuan ini sebagai bentuk penyejuk mata bagi orang
beriman tersebut.." Kemudia beliau membaca potongan ayat:
"Orang-orang yang beriman dan anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan
Kami kumpulkan anak cucu mereka dengan mereka...."
Marilah
kita berdoa agar di akhirat nanti kita dimasukkan ke dalam surga, lalu bisa
dikumpulkan bersama saudara-saudara kita di dalam level yang lebih tinggi. Dan
marilah kita takut kepada Allah SWT dari melakukan pelanggaran dan larangan
dari-Nya, agar jangan sampai kita malah terperosok masuk ke dalam neraka. Nauzubillahi
min zalik
Wallahu
a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat. Lc.
Sumber
: http://www.rumahfiqih.com/