Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Akhir-akhir ini banyak kalangan masyarakat
kita setiap isteri yang hamil ia memakai bungkusan kecil yang selalu dibawa ke
mana pergi, isi dalam bungkusan tersebut, bawah putih, merah, magnet dan
lain-lain.
Kalau tidak memakai ini ada yang mengganggu
kata orang-orang tua dulu, ini bagaimana ustz?
Terima kasih atas jawabannya....
Jawaban :
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Sebenarnya apa yang anda sampaikan itu bukan
fenomena akhir-akhir ini, justru merupakan fenomena yag sudah lama sekali.
Sejak zaman dahulu, nenek kita sering kali mempercayai hal-hal yang begituan.
Tentu saja kepercayaan seperti kurang
sejalan dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW dan syariat Islam.
Bungkusan seperti itu sama kedudukannya
dengan jimat (tamimah), di mana Allah dan rasul-Nya telah mengharamkan
kepercayaan dan praktek seperti ini di dalam aqidah Islam. Dan dalil-dalil yang
mengharamkannya bertabur di berbagai kitab hadits. Di antaranya:
Dari Utbah bin Amir diriwayatkan bahwa
RasulullahSAW pernah ditemui oleh sekelompok orang, lalu beliau membaiat
sembilan di antara mereka dan tidak membaiat satu yang tersisa. Mereka
bertanya, "Wahai Rasulullah! Engkau membaiat yang sembilan orang, tetapi
tidak membaiat yang satu ini?" Beliau menjawab, "Karena ia
mengalungkan jimat." Orang itupun memasukkan tangannya ke balik bajunya
dan mencopot kalung jimatnya. Lalu Rasulullah SAW membaiatnya. Beliau bersabda,
"Barangsiapa yang mengalungkan jimat, dia telah berbuat syirik.." (HR Ahmad -16969--)
Dishahihkan oleh Al-Albani dalam Silsilah
Ash-Shahihah (492)"
Dari Utbah bin Amir Radhiallahu 'anhu
diriwayatkan bahwa ia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang mengalungkan jimat, semoga
Allah tidak menyempurnakan urusannya. Dan barangsiapa yang mengalungkan wad'ah
semoga Allah tidak mengiringi dirinya." (HR Ahmad -16951)
Abu Dawud meriwayatkan dari dari Isa bin
Hamzah bahwa ia menceritakan: Saya pernah menemui Abdullah bin Ukaim. Kala itu
ia sedang demam. Aku berkata, "Kenapa tidak engkau kalungkan saja
jimat?" Beliau berkata, "Na'udzu billah min dzalik. Rasulullah
Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda:
"Barangsiapa yang mengalungkan jimat, maka ia akan disandarkan kepada jimat tersebut.."
"Barangsiapa yang mengalungkan jimat, maka ia akan disandarkan kepada jimat tersebut.."
Maka sebaiknya kepercayaan seperti itu kita
kikis pelan-pelan, tetapi dengan sebuah kepastian. Sayangnya, meski masyarakat
kita sudah maju, namun media massa seperti televisi bahkan film masih saja
menayangkan hal-hal yang tidak masuk akal itu.
Maka ada kewajiban khusus buat kita yang
sadar dan mengerti untuk berbuat sesuatu yang nyata. Sebab kita sadar betapa
mengerikannya peran media massa dalam menyebarkan kebodohan dan syirik ini.
Setidaknya kita harus memiliki peran tersendiri untuk bersama-sama mengakhiri
semua praktek yang tidak pantas dalam agama ini.
Orang-orang tua kita perlu diajak berpikir
yang lebih sehat secara aqidah. Jangan biarkan terus mereka berada dalam
kegelapan yang abadi. Sebab kalau mereka nanti wafat dengan masih punya
keyakinan yang salah seperti itu, mereka akan mendapatkan kesulitan di alam
kubur dan di yaumil hisab.
Namun cara untuk menyampaikannya tentu tetap
harus elegan, tidak asal vonis, apalagi sampai harus mengejek dan menjelekkan.
Bahasa harus tetap santun, pendekatan harus tetap enak, tidak perlu menggurui
dan berlagak seperti orang yang paling pintar sendiri.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc
Sumber : http://www.rumahfiqih.com/