Assallamualaikum Wr Wb.
Dengan ini kami ingin bertanya apakah jika
kita menguburkan kepala sapi yang telah di sembelih dengan niat untuk mencari
keselamatan atas tempat yang kita tinggalkan ada unsur syiriknya atau tidak?
Atas jawaban dari Ustadz saya ucapkan terima
kasih.
Wassallam,
Jawaban :
Assalamu 'alaikum warahmatullahi
wabarakatuh,
Menguburkan kepala sapi dengan niat agar
mendapatkan keselamatan adalah salah satu praktek kepercayaan yang didasarkan
atas tahayyul.
Kenapa dikatakan tahayyul?
Karena orang yang menanamkan percaya kepada
hal-hal yang tidak ada dasarnya. Mereka percaya pada kekuatan ghaib tertentu,
dan juga percaya pada tata laksana untuk meminta keselamatan itu yang juga
tidak jelas asal usulnya.
Dalam kepercayaan mereka, kalau tidak
ditanam kepala sapi, nanti akan terjadi sesuatu yang tidak diharapkan. Inilah
letak tahayulnya. Mungkin orang-orang yang masih saja mempraktekkan hal
itu berargumen, bahwa kita kan hanya menjalankan apa yang dipercaya orang. Mau
percaya mau tidak percaya, silahkan saja. Yang penting, ritualnya sudah
dijalankan.
Koreksi Secara Islam
Bagaimana kita mengoreksi cara berpikir
seperti ini?
Pertama, tidak salah kalau kita harus
meminta keselamatan agar gedung atau bangunan yang sedang dibangun itu mendapatkan
perlindungan. Sebagai makhluk yang lemah, dalam pandangan kita memang banyak
hal-hal yang tidak masuk logika akal manusia biasa yang bisa terjadi.
Maka tidak salah kalau kita berdoa dan
meminta keselamatan atas kerja dan proyek yang kita lakukan. Karena pasti ada
faktor x yang penting dan luput dari urusan perhitungan manusiawi.
Kedua, rasanya kita sepakat bahwa yang
namanya minta keselamatan itu bukan kepada jin Tomang atau setan gundul atau
genderuwo, atau apalah yang sejenisnya. Sebagai muslim, kita hanya boleh
meminta keselamatan dari Allah SWT, sebagai Tuhan yang Maha Pencipta dan Maha
Memelihara.
Dan bila kita sepakat bahwa meminta
keselamatan hanya boleh kepada Allah WT, maka haram hukumnya kalau kita minta
keselamata kepada makhluknya, baik makhluk halus atau pun makhluk kasar.
Sayangnya, justru pada poin kedua inilah
kita sebagai umat Islam sering diuji. Betapa banyak orang yang mengaku Islam,
tapi sistem logika tauhidnya agak melenceng dari garis utama. Sebab masih saja
ada orang yang mengaku sebagai muslim, namun dia malah menyembah
makhluk-makhluk-Nya.
Masih banyak kalangan yang mengaku bertuhan
kepada Allah, tetapi pada saat yang sama, dia juga menyembah tuhan-tuhan yang
lain. Sementara dia shalat 5 waktu mengerjakan perintah Allah, di saat yang
sama dia juga melakukan ritual yang diajarkan oleh tuhan lainnya.
Dan sikap ini adalah ambigu serta membuat
Allah SWT marah besar. Sikap inilah yang kemudian dikatakan sebagai
mempersekutukan Allah. Atau dalam kata lain disebut dengan menduakan Allah. Dan
dalam bahasa Arab disebut dengan istilah: Syirik.
Sebagai muslim, kita diharamkan menduakan
Allah dalam segala ajaran-Nya.
Ritual Meminta Kepada Allah
Nah, kalau dua hal ini sudah kita sepakati,
tinggal masalah yang nomor tiga, yaitu bagaimana cara ritual kita meminta
keselamatan dari Allah SWT?
Allah SWT telah menurunkan Al-Quran dan
Sunnah kepada kita sejak 14 abad lampau. Di dalamnya telah dirinci teknik
bagaimana kita meminta perlindungan dan berdoa serta bagaimana cara
meminta. Dan setelah kita telurusi ayat demi ayat, hadits demi hadits,
nyatalah bahwa perbuatan menanam kepala sapi atau kerbau tidak termasuk cara
yang dibenarkan untuk meminta keselamatan.
Jadi kalau penanaman kepala kerbau ini
dipaksa-paksa mau dilakukan dan dianggap bagian dari agama Islam, pada
hakikatnya hal ini adalah sebuah pelecehan dan penodaan terhadap Islam.
Islam tidak mengajarkan hal-hal yang seperti
ini.Bahkan Islam telah mengharamkan praktek ibadah ritaul yang tidak diajarkan
oleh Rasulullah SAW.
Hukum Menyembelih Untuk Selain Allah
Islam telah mengharamkan kita menyembelih
hewan yang niatnya bukan karena Allah perintahkan. Kalau sekedar untuk dimakan
tanpa niat apa-apa, hukum penyebelihan hewan itu pasti halal. Kalau
penyembelihan itu diniatkan sebagai ritual kelahiran bayi, maka itu bukan hanya
halal tetapi malah disunnahkan. Kita menyebutkan aqiqah.
Kalau penyembelihan itu diniatkan sebagai
ritual i bulan haji, juga halal dan mendapat pahala. Istilah yang bakunya
adalah penyembelihan udhiyah. Tetapi bangsa kita terlanjur
menyebutnya sebagai hewan korban.
Tetapi kalau menyembelih hewan yang
tujuannya minta keselamatan, lalu ada ritual menanamkan kepada hewan itu di
dalam tanah, jelasnya hal ini tidak dibenarkan. Dan bahkan daging hewan itu pun
menjadi haram untuk dimakan. Karena hewan itu disembelih bukan karena Allah,
tidak seusai dengan peraturan Allah dan melanggar ketentuan Allah.
Dalam hukum Islam, daging hewan itu termasuk
bangkai yang haram dimakan oleh seorang muslim, sebagaimana firman Allah SWT:
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu
bangkai, darah, daging babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain
Allah (QS. An-Nahl:
115)
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc
Sumber : http://www.rumahfiqih.com/