Dear pak Uztadz,
Setiap orang pasti ingin masuk surga. Yang
menjadi pikiran saya adalah apa yang dapat menjamin kita masuk surga? Kalau
dalam Islam tidak ada jaminan lalu dalam apa kita mendapatkannya? Di dalam
agama Nasrani ada jaminan bila percaya dalam nama Yesus dan melakukan
kehendaknya akan mendapat jaminan masuk surga, mohon penjelasan lebih lanjut.
Terima Kasih.
Jawaban :
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Sebenarnya dalam konsep Islam, semua umat
Islam pada akhirnya juga akan masuk surga. Bedanya dengan konsep Kristiani,
tidak ada jaminan untuk langsung masuk surga. Karena titik tekannya adalah pada
kata 'pada akhirnya'. Itu berarti bahwa pada awalnya belum tentu semua masuk
surga. Akan ada banyak yang masuk neraka terlebih dahulu.
Beda yang kedua, dalam kosep aqidah Islam,
tidak ada pihak yang menjamin seseorang pasti langsung masuk surga. Yang
dijamin pasti masuk surga hanyalah para nabi saja. Dan Islam tidak
mengenakonsep seseorang yang melakukan penebusan dosa. Maka dosa-dosa itu harus
ditebus sendiri oleh yang melakukannya, sejak dari kehidupan di dunia ini,
lewat taubat dan permohonan ampunan dari Allah SWT, serta dari orang-orang yang
kita zhalimi.
Kalau dosa itu tidak ditebus sekarang ini,
maka harus ditebus di akhirat, yaitu siksa di dalam api neraka.
Dalil-dalil
Lalu dari mana kita bisa mengatakan bahwa
'pada akhirnya' semua orang Islam akan masuk surga? Adakah dalilnya?
Jawabnya memang ada dalilnya. Di beberapa
hadits nabi yang shahih, kita menemukan landasan atas hal itu.
Dari Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu
berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang meninggal dunia dan dia
mengetahui bahwa tiada tuhan selain Allah, masuk surga."
Dari Abi Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata
bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang berkata tiada tuhan selain
Allah dan bahwa Aku adalah utusan Allah, tanpa perasaan ragu, kecuali dia masuk
surga."
Dari Abi Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa
Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang menemuiku di balik dinding ini dengan
bersaksi tidak ada tuhan selain Allah dengan meyakini di dalam hati, maka
berilah padanya kabar gembira dengan surga."
Dari Utsman bin Malik radhiyallahu 'anhu
bahwa Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah SWT mengharamkan neraka buat
orang yang mengatakan tidak ada tuhan selain Allah dengan mengharapkan
wajhallah".
Lewat Neraka Dulu
Akan tetapi kalau seorang sudah punya iman
dan mengikrarkan dua kalimat syahadat, namun di masih punya banyak dosa maksiat
yang dibawa mati, dan Allah SWT tidak mengampuni, tentu saja dosa-dosa harus
ditebus terlebih dahulu dengan siksa di neraka.
Penebusan dosa dengan siksa di neraka inilah
yang seharusnya kita takutkan, terutama buat kita yang selalu bergelimang
dengan dosa. Padahal semua perbuatan kita, baik yang besar atau yang kecil,
semua akan dilihat oleh Allah.
Dan barangsiapa yang mengerjakan kebaikan
sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat nya pula. Dan barangsiapa yang
mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat nya pula. (QS. Az-Zalzalah: 7-8)
Jadi satu-satunya jalan agar kita bisa masuk
surga tanpa harus lewat neraka terlebih dahulu adalah dengan mensterilkan diri
dari dosa, maksiat dan pembangkangan diri dari perintah Allah. Dan itu berarti
kita harus jadi orang muslim yang taat, bukan hanya taat beribadah dan
menjalankan ritual, melainkan juga taat dalam arti tidak melanggar larangan dan
hal-hal yang diharamkan Allah.
Kita diharamkan makan harta yang haram,
berzina, minum khamar, melukai orang atau membunuhnya, menipu, memeras,
melecehkan, mengejek, mencaci dan semua tindakan yang tidak terpuji.
Kalau pun seseorang terlanjur dijebak oleh
syetan dan khilaf melakukan dosa dan maksiat, maka hal yang harus dikerjakan
secepatnya adalah berhenti dari dosa tersebut, apa pun resikonya, lalu meminta
ampunan kepada Allah, bertaubat dan bersumpah untuk tidak pernah lagi
melakukannya.
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari
Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan
untuk orang-orang yang bertakwa. (QS. Ali Imran: 133)
Dan jaminannya adalah ampunan di dunia ini,
sehingga kalau nanti meninggal dunia, tidak ada lagi beban dosa yang harus
dipertanggung-jawabkan.
Orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar
dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya
Tuhanmu maha luas ampunanNya. Dan Dia lebih mengetahui mu ketika Dia menjadikan
kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah
kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang
bertakwa.(QS. An-Najm:
32)
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc
Sumber : http://www.rumahfiqih.com/