Assalamu'alaikum wr wb
Semoga Ustadz selalu dalam
limpahan rahmat dari Allah SWT.
Langsung saja, Ustadz. Kaum
islib sering menyandar argumen mereka pada Ibnu Arabi, ulama yang pernah hidup
di Andalusia. Siapa sebenarnya beliau dan apakah memang pandangan2nya mendukung
Islam liberal?
Wassalam
Jawaban :
Assalamu 'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh,
Ibnu Arabi lahir di di
Murcia, Spanyol pada 28 Juli 1165 masehi bertepatan dengan tangal 17 Ramadhan
506 hijriyah. Nama lengkapnya Abu Bakar Muhammad bin Ali Muhyiddin Al-Hatimi At-Taha'i
Al-Andalusi. Wafat di Damaskus, Syria pada tahun 1240 M atau 638 H.
Sebelum kita bicara tentang
Ibnu Arabi yang anda tanyakan, perhatikan dan jangan salah dengan nama lain
yang kebetulan mirip. Ada tokoh lain bernama Ibnu Al-Arabi (ada lafadz al- di
depan kata Arabi). Kalau Ibnu Al-Arabi seorang ahli tafsir yang muslim,
maka Ibnu Arabi (tanpa al-), tokoh yang anda tanyakan itu, bukan muslim apalagi
ulama. Dia hanyalah orang yang pernah beragama Islam lalu keluar atau murtad,
sehingga tidak layak menyandang gelar ulama.
Kekafiran Ibnu Arabi bukan
sekedar mengada-ada, namun sudah menjadi fatwa para ulama besar yang mengenal
pemikirannya. Di antara yang telah menjatuhkan vonis kafir atasnya antara lain:
- Al-Imam
An-Nawawi (wafat tahun 676 H)
- Al-Imam
Ibnu Hajar Al-Asqalani (wafat tahun 852 H)
- Al-Izz
Ibnu Abdissalam (wafat tahun 660 H)
- Imam
Ibnu Taymiyah (wafat tahun 728 H)
- Imam
Ibnul Qayyim (wafat tahun 751 H)
- Al-Qadhi
'Iyyadh (wafat tahun 744 H)
- Al-'Iraqi
(wafat tahun 826 H)
- Adz-Dzahabi
(wafat tahun 748 H)
- Al-Bulqini
(wafat tahun 805 H)
- Al-Jurjani
(wafat tahun 814 H)
- Ibnu
Ad-Daqiq Al-'Ied (wafat tahun 702 H)
Mengapa Ibnu Arabi divonis
kafir? Apa kesalahannya?
Kesalahannya adalah dia
telah keluar dari aqidah Islam yang lurus secara sadar, paham dan mengerti.
Pendapatnya yang keluar dari agama Islam itu bukan sekedar karena
ketidak-tahuannya atau karena keawamannya, namun karena sadar sepenuhnya bahwa
dirinya ingin keluar dari aqidah yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Entah iblis mana yang merasuki pikirannya.
Di antara contoh kesesatan
aqidahnya sebagaimana yang bisa kita baca dalam tulisannya,Fushushul-hikam adalah:
1. Mengembangkan
paham wihdatul-wujud.
Paham ini menyatakan bahwa
semua makhluk ini adalah tuhan. Atau tuhan menyatu dengan semua makhluk.
Pemikiran ini bukan sekedar diyakini untuk dirinya sendiir, namun lebih dari
itu dia ikut mengkampanyekannya.
Padahal paham ini
jelas-jelas bertentangan dengan prinsip dasar aqidah Islam yang menyatakan
bahwa Allah bukanlah makhluq.
Sayangnya, para aktifis
liberalis di negeri kita ini malah keranjingan dengan pemikiran yang tidak
bikin kita enak makan dan enak tidur.
2. Meyakini bahwa perbuatan
hamba adalah perbuatan Allah
Paham ini pengembangan dan
konsekuensi dari doktrin di atas, karena makhluk itu adalah Allah, maka apa
yang dikerjakan oleh makhluk berarti juga pekerjaan Allah.
Dan paham ini sesat lagi
menyesatkan. Karena perzinaan, pembunuhan, pencurian, pemerkosaan dan semua doa
manusia tidak perlu disesali, karena toh merupakan perbuatan Allah juga. Nauzdu
billah.
3. Allah membutuhkan
pertolongan makhluknya
Pendapat ini sangat
merendahkan Allah, karena dianggap Allah itu seperti manusia biasa yang butuh
pertolongan dari makhluq ciptaannya sendiri.
Padahal Allah itu tuhan
yang Maha sempurna dan tidak butuh pertolongan makhluqnya. Kalau Dia butuh
pertolongan, maka Dia bukan tuhan.
4. Iblis dan Fir'aun muslim
dan masuk surga
Iblis masuk surga karena menurutnya,
iblis itu makhluq yang paling suci tauhidnya lantaran tidak mau sujud kepada
nabi Adam alaihissalam. Sedangkan malaikat punya kedudukan yang
lebih rendah dari iblis.
Demikian juga Ibnu Arabi
meyakini bahwa Fir'aun bukan orang kafir, tetapi muslim dan akan masuk surga.
Pendapatnya itu jelas
bertentangan dengan ayat Al-Quran tentang iblis.
Dan berkatalah syaitan
tatkala perkara telah diselesaikan, "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan
kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku
menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan aku
menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu
mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat
menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku
tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku sejak dahulu."
Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih. (QS. Ibrahim: 22)
Sedangkan pendapat bahwa
Fir'aun itu muslim dan masuk surga, juga bertentangan dengan ayat ini
Kepada mereka dinampakkan
neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat.,
"Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras."(QS. AL-Mukmin: 46)
Entah apa yang dijadikan
landasan olehnya, tetapi pemikiran ini akan membuat dahi kita berkerut 10
lipatan. Dan akan memotivasi orang ahli maksiat dan angkara murka untuk semakin
bengis, serakah dan menindas. Karena tidak akan ada siksa di akhirat, lantaran
Fir'aun dan Iblis pun muslim dan masuk surga.
Di Indonesia, penggemar
berat Ibnu Arabi adalah mendiang Cak Nur, lalu diteruskan oleh kader-kader
paham liberalis hingga sekarang ini. Entah apa yang berkecamuk di pikiran
mereka, yang jelas tokoh ini bukan muslim karena telah divonis sesat oleh para
ulama yang muktabar.
Wallahu a'lam bishshawab,
wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc
Sumber : http://www.rumahfiqih.com/