Pak ustadz yang saya hormati dan saya
banggakan, apakah syetan itu pesuruh ALLAH sama seperti malikat hanya tugasnya
saja yang berbeda?
Jawaban :
Assalamu 'alaikum warahmatullahi
wabarakatuh,
Kalau malaikat itu hamba Allah SWT yang
taat, jelas kebenarannya. Allah SWT sendiri yang menyebutan sifat malaikan
sebagai hamba yang tidak pernah bermaksiat kepada-Nya.
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras. Dan tidak mendurhakai
Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan. (QS
At-Tahrim: 6)
Tetapi kalau syetan disebut sebagai petugas
Allah SWT yang taat? Rasanya sangat berebihan.
Sebab memang tidak ada keterangan dari Allah
SWT bahwa syetan itu petugas Allah. Sehingga imajinasi bahwa syetan adalah
petugas Allah sebagaimana malaikat, tetapi dia memerankan tokoh antagonis,
jelas-jelas merupakan imajinasi yang tidak punya dasar. Semata-mata hanya
imajinasi dan tidak bisa dipertanggung-jawabkan.
Apalagi mengingat masalah malaikat dan
syetan ini termasuk wilayah aqidah, mana mungkin kita dibolehkan menyusun
konsep aqidah seenaknya hanya semata-mata berdasarkan imajinasi?
Masalah aqidah hanya boleh ditetapkan
berdasarkan nash yang shahih, baik berupa ayat Al-Quran atau pun hadits-hadits
nabawi yang shahih. Bila hadits itu dhaif, sudah tidak bisa lagi dijadikan
landasan masalah aqidah.
Padahal sepenuh Al-Quran dan hadits, isinya
melulu tentang kejahatan syetan dan peringatan dari Allah SWT untuk menghindari
diri dari perangkapnya. Misalnya disebutkan di dalam salah satu ayat:
Dia (iblis) enggan (mentaati perintah Allah)
dan takabur. Dandia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (QS Al-Baqarah: 34)
Jelas sekali Allah SWT menyebut bahwa iblis
itu enggan mentaati perintah-Nya. Maka sangat kontradiktif kalau dikatakan
bahwa syetan itu makhluk Allah yang taat.
Syetan tidak dalam posisi sebagai pelaksana
perintah Allah ketika enggan sujud kepada Adam, bahkan malah menggoda dan
menyesatkan anak-anak Adam as. Bahkan syetan sangat serius ketika melakukan
semua upayanya itu.
Bukti bahwa syetan memang serius dalam
kejahatannya, bukan sekedar bersandiwara atau main-main dan pura-pura, adalah dia
nanti akan disiksa di dalam neraka jahanam selama-lamanya. Seandainya dia
adalah petugas Allah yang taat, tetapi tugasnya khusus untuk menggoda manusia,
seharusnya dia dapat reward dan masuk surga. Tetapi tidak ada riwayat bahwa
syetan bisa masuk surga. Sebaliknya, syetan pasti masuk neraka, lantaran
ulahnya sendiri.
Lagi pula, kalau kita mengatakan bahwa
syetan dengan segala tindak-tanduknya yang jahat itu merupakan petugas Allah,
sama saja kita menuduh bahwa Allah memerintahkan kepada syetan untuk melakukan
kejahatan. Padahal Allah SWT tidak memerintahkannya.
Tapi juga bukan berarti kita boleh memahami
bahwa syetan adalah salah satumakhluk Allah yang mal function, sehingga kita
mengatakan bahwa Allah SWT tidak sempurna ketika menciptakannya, lalu berjalan
di luar kendali. Sama sekali tidak benar dan Maha suci Allah dari segala sifat
kekurangan.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.
Sumber : http://www.rumahfiqih.com/