Assalamu'alaikum
Ustadz, kami diberi amanah seorang anak yang
luar biasa. Kebetulan anak kami lahir di tanggal 6, bulan 6, tahun 2006. Saya
sangat kuatir apabila kelak dia sudah mulai besar, angka tersebut akan menjadi
masalah untuknya (baik cemooh, ejekan, fitnah, dan sebagainya), karena dari
artikel (bahkan di eramulim) yang sering saya baca bahwa 666 adalah angka
setan. Bagaimana Ustadz?
Wassalamu'alaikum
Jawaban :
Assalamu 'alaikum warahmatullahi
wabarakatuh,
Anda tidak perlu khawatir dengan kepercayaan
syirik macam itu. Buat muslim, tidak ada kamusnya kita percaya kepada
angka-angka. Baik angka 666 atau pun angka 13 yang katanya angka setan atau
angka sial.
Bentuk kepercayaan itu hanya ada di dalam
masyarakat musyrik yang tidak bertauhid, tidak percaya kepada Allah dan ingkar
kepada ajaran Rasulullah SAW, bahkan bukan termasuk ciri masyarakat muslim yang
maju dan beradab.
Orang yahudi, nasrani atau pun pemeluk agama
ardhi lainnya terkadang mudah dipengaruhi oleh berbagai macam mistik rendahan
ala para penyembah berhala.
Kalau pun Eramuslim bicara tentang angka
666, bukan berarti kita harus percaya. Justru kita ingin agar umat Islam paham
ternyata orang-orang kafir percaya kepada hal-hal begituan, bukan sebaliknya
kita malah ikut-ikutan percaya dengan syirik angka seperti itu. Atau malah itu
mempopulerkannya.
Kalau kebetulan anak anda lahir pada tanggal
6 bulan 6 dan tahun 2006, jangan mau ditakut-takuti oleh syetan dengan angka
hari kelahiran. Dan anda sendiri tidak perlu menghubung-hubungkan nasib
seseorang dengan hari kelahirannya.
Karena pada hakikatnya, sama sekali tidak
ada hari buruk dalam pandangan akidah Islam. Semua hari adalah hari baik, semua
bulan adalah bulan baik dan semua tahun adalah tahun baik.
Hari buruk adalah hari di mana kita tidak
beriman kepada Allah, bulan di mana kita maksiat kepadanya dan tahun di mana
kita ingkar kepada nabi-Nya. Yang buruk bukan hari, bulan atau tanggalnya, yang
buruk adalah perilaku kita sendiri.
Jadi rawatlah bayi anda sesuai dengan ritual
Islam, pada hari ketujuh sembelihkan kambing aqiqah. Beri nama yang baik. Dan
bersedekahlah dengan perak seberat timbangan rambutnya di hari ketujuh itu.
Pastikan bahwa anak anda pandai membaca
Al-Quran dan bisa berbahasa arab fasih. Itu modal awal kebangkitan kita sebagai
muslim. Jangan mimpi umat Islam bisa bangkit kalau baca Quran tidak becus dan
bahasa arab tidak paham.
Kalau banyak orang tua ribut mencari les
bahasa Inggris buat anaknya, maka anda perlu khawatir kalau anak anda masih
belum bisa bahasa Arab, bahasa di mana Allah SWT berbicara kepada manusia,
bahasa yang digunakan oleh nabi yang kita cintai itu untuk menyampaikan risalah
dari langit, bahasa yang digunakan oleh para ulama untuk menyebarkan ajaran Islam.
Bagaimana?
Masih mau percaya dengan angka syirik
begituan, ataukah anda mulai sibuk mencarikan guru AL-Quran dan bahasa Arab
untuk anak anda? Masih mau geger dengan mistik nenek moyang yang tidak jelas
ujung pangkalnya, atau mau kerja nyata mendidik generasi rabbani?
Semua kembali kepada mentalitas kita sendiri
pada akhirnya.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc
Sumber : http://www.rumahfiqih.com/