Benda-benda langit yang berlalu lalang di ruang angkasa dapat menjadi ancaman serius bagi Bumi. Tapi Allah, Pencipta Maha Sempurna, telah menjadikan atmosfir sebagai atap yang melindungi bumi. Berkat pelindung istimewa ini, kebanyakan meteorid tidak mampu menghantam bumi karena terlanjur hancur berkeping-keping ketika masih berada di atmosfir.
Dalam Al Qur'an, Allah mengarahkan
perhatian kita kepada sifat yang sangat menarik tentang langit:
Sifat langit ini telah dibuktikan oleh penelitian
ilmiah abad ke-20.
Atmosfir yang melingkupi bumi berperan sangat penting
bagi berlangsungnya kehidupan. Dengan menghancurkan sejumlah meteor, besar
ataupun kecil ketika mereka mendekati bumi, atmosfir mencegah mereka jatuh ke
bumi dan membahayakan makhluk hidup.
Atmosfir juga menyaring sinar-sinar
dari ruang angkasa yang membahayakan kehidupan. Menariknya, atmosfir hanya
membiarkan agar ditembus oleh sinar-sinar tak berbahaya dan berguna, - seperti
cahaya tampak, sinar ultraviolet tepi, dan gelombang radio. Semua radiasi ini
sangat diperlukan bagi kehidupan. Sinar ultraviolet tepi, yang hanya sebagiannya
menembus atmosfir, sangat penting bagi fotosintesis tanaman dan bagi
kelangsungan seluruh makhluk hidup. Sebagian besar sinar ultraviolet kuat yang
dipancarkan matahari ditahan oleh lapisan ozon atmosfir dan hanya sebagian kecil
dan penting saja dari spektrum ultraviolet yang mencapai bumi.
Kebanyakan manusia yang memandang ke arah langit tidak pernah berpikir tentang
fungsi atmosfir sebagai pelindung. Hampir tak pernah terlintas dalam benak
mereka tentang apa jadinya bumi ini jika atmosfir tidak ada. Foto di atas adalah
kawah raksasa yang terbentuk akibat hantaman sebuah meteor yang jatuh di
Arizona, Amerika Serikat. Jika atmosfir tidak ada, jutaan meteorid akan jatuh ke
Bumi, sehingga menjadikannya tempat yang tak dapat dihuni. Namun, fungsi
pelindung dari atmosfir memungkinkan makhluk hidup untuk melangsungkan
kehidupannya dengan aman. Ini sudah pasti perlindungan yang Allah berikan bagi
manusia, dan sebuah keajaiban yang dinyatakan dalam Al Qur'an.
Fungsi
pelindung dari atmosfir tidak berhenti sampai di sini. Atmosfir juga melindungi
bumi dari suhu dingin membeku ruang angkasa, yang mencapai sekitar 270 derajat
celcius di bawah nol.
Tidak hanya atmosfir yang melindungi bumi dari
pengaruh berbahaya. Selain atmosfir, Sabuk Van Allen, suatu lapisan yang
tercipta akibat keberadaan medan magnet bumi, juga berperan sebagai perisai
melawan radiasi berbahaya yang mengancam planet kita. Radiasi ini, yang terus-
menerus dipancarkan oleh matahari dan bintang-bintang lainnya, sangat mematikan
bagi makhuk hidup. Jika saja sabuk Van Allen tidak ada, semburan energi raksasa
yang disebut jilatan api matahari yang terjadi berkali-berkali pada matahari
akan menghancurkan seluruh kehidupan di muka bumi.
Dr. Hugh Ross berkata
tentang perang penting Sabuk Van Allen bagi kehidupan kita:
Bumi ternyata
memiliki kerapatan terbesar di antara planet-planet lain di tata surya kita.
Inti bumi yang terdiri atas unsur nikel dan besi inilah yang menyebabkan
keberadaan medan magnetnya yang besar. Medan magnet ini membentuk lapisan
pelindung berupa radiasi Van-Allen, yang melindungi Bumi dari pancaran radiasi
dari luar angkasa. Jika lapisan pelindung ini tidak ada, maka kehidupan takkan
mungkin dapat berlangsung di Bumi. Satu-satunya planet berbatu lain yang
berkemungkinan memiliki medan magnet adalah Merkurius - tapi kekuatan medan
magnet planet ini 100 kali lebih kecil dari Bumi. Bahkan Venus, planet kembar
kita, tidak memiliki medan magnet. Lapisan pelindung Van-Allen ini merupakan
sebuah rancangan istimewa yang hanya ada pada Bumi.
(http://www.jps.net/bygrace/index. html Taken from Big Bang Refined by Fire by
Dr. Hugh Ross, 1998. Reasons To Believe, Pasadena, CA.)
Energi yang
dipancarkan dalam satu jilatan api saja, sebagaimana tercatat baru-baru ini,
terhitung setara dengan 100 milyar bom atom yang serupa dengan yang dijatuhkan
di Hiroshima. Lima puluh delapan jam setelah kilatan tersebut, teramati bahwa
jarum magnetik kompas bergerak tidak seperti biasanya, dan 250 kilometer di atas
atmosfir bumi terjadi peningkatan suhu tiba-tiba hingga mencapai 2.500 derajat
celcius.
Singkatnya, sebuah sistem sempurna sedang bekerja jauh tinggi di
atas bumi. Ia melingkupi bumi kita dan melindunginya dari berbagai ancaman dari
luar angkasa. Para ilmuwan baru mengetahuinya sekarang, sementara berabad-abad
lampau, kita telah diberitahu dalam Al Qur'an tentang atmosfir bumi yang
berfungsi sebagai lapisan pelindung.
Energi yang dipancarkan oleh sebuah letusan pada Matahari sungguh amat dahsyat
sehingga sulit dibayangkan akal manusia: Letusan tunggal pada matahari setara
dengan ledakan 100 juta bom atom yang pernah dijatuhkan di Hiroshima. Bumi
terlindungi dari pengaruh merusak akibat pancaran energi ini.
Harun Yahya Internasional 2004.
www.harunyahya.com