Assalamu alaikum Wr. Wb.
Pak Ustadz, saya ingin
menanyakan tentang fiksi ilmiah yang sering menayangkan bahwa manusia dapat
kembali ke masa lampau sehingga dapat merubah sejarah yang sedang terjadi
sekarang (dibantu dengan mesin waktu). Yang ingin saya tanyakan apakah ini
tidak bertentangan dengan sunnatullah bahwa waktu yang merupakan makhluk Allah
tidak akan kembali lagi, waktu hari ini akan berlalu diganti dengan waktu hari
esok. Jadi bila kita tidak mengelola waktu sebaik mungkin kita akan merugi,
karena waktu tidak dapat dimundurkan. Isi tayangan ini menurut saya dapat
mempengaruhi akidah dari genarsi kita yang masih anak-anak.
Terima kasih.
Wassalamu alaikum Wr. Wb.
Jawaban :
Assalamu 'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh,
Namanya saja film khayalan,
pasti isinya pun hanya khayalan semata. Perjalanan menembus waktu adalah
sesuatu yang masih jauh dari kemungkinan. Bahkan menurut para ahli sains
sendiri, hal itu tidak mungkin. Hayal perjalanan waktu biasanya dipoles dan
dihias biar seolah-olah masuk akal dengan menggunakan teori relativitas
Einstain. Padahal pak Einstain sendiri pun masih baru sekedar berteori, belum
lagi lagi yakin atas teorinya. Dan teorinya itu sendiri sangat berbeda dengan
hayalan perjalanan menembus waktu.
Jadi masih lebih tepat
untuk disebut sebagai khayalan, ketimbang sebuah teori.
Nah, menurut teori si
Einstain, bila seseorang bisa bergerak sangat cepat hingga mencapai kecepatan
cahaya yang 300.000 km detik, secara teori orang itu akan mengalami kenisbian
waktu. Dia akan mengalami waktu yang lebih lambat dari orang-orang yang diam di
suatu tempat.
Tapi sekali lagi, ini baru
asumsi sederhana saja, belum pernah bisa dibuktikan, apalagi menjadi suatu
ilmu. Sebab sejauh sain mengalami kemajuan hingga hari ini, belum ada
satupun materi (benda) yang bisa bergerak secepat cahaya. Ketidak-mungkinan
materi bergerak secepat cahaya justru sudah diyakini oleh kebanyakan para ahli.
Sehingga boleh dibilang, teori relativitas Einstain sebenarnya telah gugur
dengan sendirinya.
Apalagi khayal tentang
manusia bisa menembus waktu dengan menggunakan mesin buatannya. Kalau pun ada
kemungkinan penembusan waktu, setelah manusia bisa menciptakan selubung anti
materi, sudah bisa dipastikan tidak mungkin bila mundur ke belakang.
Sebab khayalan Eisntain itu
sendiri hanya bicara masalah kenisbian waktu yang dialami oleh seorang yang
bergerak dengan kecepatan cahaya. Di mana dia akan lebih muda ketimbang yang
tidak bergerak. Orang mengenalnya dengan paradoks kembar.
Ilustrasinya, seandainya
ada sepasang anak kembar dipisahkan, seorang menjadi astronot diterbangkan
dengan roket berkecepatan tinggi menjelajahi galaksi dan kembali ke bumi, yang
lain tinggal di bumi. Meskipun kecepatan roket mendekati kecepatan cahaya,
butuh 10 ribu tahun bagi astronot itu menjelajah galaksi dan kembali ke titik
tertentu di bumi. Karena geraknya relatif tinggi, usia astronot itu lebih lama
ketimbang orang lain yang tinggal di bumi. Astronot akan kembali ke bumi hanya
lebih tua beberapa tahun dari waktu ia meluncur. Sementara itu, saudara
kembarnya sudah lama meninggal. Prediksi melambatnya waktu juga konon
diuji lewat serangkaian percobaan menerbangkan jam-jam atomik mengelilingi bumi
dengan pesawat jet.
Maka jika seseorang terbang
dengan pesawat mengelilingi bumi ke arah timur, dia akan lebih muda 59
nanodetik ketimbang jika dia tetap berada di rumah. Rekor untuk tipe
penjelajahan waktu ini konon dialami oleh kosmonot Rusia Sergei Krikalev. Ia
kembali ke bumi setelah tinggal di stasiun antariksa Rusia Mir selama 748 hari.
Usianya menjadi lebih muda memang. Tapi nyaris tidak ada artinya, sebab
ternyata dia hanya lebih muda seperlima belas detik daripada jika ia tetap di
bumi.
100% Khayal dan Mustahil
Maka khayalan tentang
seorang pemuda masjid yang punya mesin waktu di salah satu ruang sekretariat
masjid, kemudian bisa mengirim orang pergi ke masa lalu lalu kembali lagi,
bahkan bisa saling berkomunikasi baik dengan suara dan gambar, 100% bohong
besar, mustahil dan sayang sekali memang kalau difilmkan atas nama fim Islami.
Sebab isinya sangat membodohi.
Ide tentang mesin waktu
dahulu memang pernah ada, tapi tak lebih hanya sekedar cerita dongeng
Cinderella atau Putri Salju. Hanya saja, kemasannya sedikit berbeda, karena ada
sentuhan beraroma futuristik. Kemudian Hollywood punya peranan besar dalam
menghidupkan dongeng perjalanan waktu, lewat beragam film khayalnya.
Buat mereka, mungkin atau
tidak mungkin tidak penting, yang penting film itu bisa menampilkan
adegan-adegan seru, yang intinya bisa menjaring penonton lebih banyak. Dan
ujung-ujungnya hanya uang, tidak lebih.
Salah satu kerancuannya
adalah bila seorang menggunakan mesin waktu, lalu pergi ke zaman nabi Adam,
lalu dia membunuhnya, sehingga tidak ada sejarah manusia di dunia ini, apakah
kita akan tiba-tiba hilang begitu saja?
Bahwa suatu hari manusia
akan bisa menciptakan mesin waktu pun juga 100% bisa dipastikan
kemustahilannya. Sebab kalau memang benar ada manusia yang bisa melintasi
waktu, mengapa belum ada orang dari masa depan yang datang ke masa kita
sekarang dan mengacak-acak dunia saat ini untuk perubahan di masa depan mereka?
Kalau di abad-abad
mendatang akan ada manusia yang bisa melintasi waktu, seharusnya kita pun saat
ini seharusnya sudah mengenal mesin waktu lewat kedatanganmanusia dari
abad-abad mendatang. Dan nabi Adam pun seharusnya sudah kenal mesin waktu itu,
sebab sudah bisa dipastikan manusia di masa kapan pun pasti 'tergoda' untuk
pergi ke masa nabi Adam. Paling tidak sekedar untuk tahu awal mula sejarah
manusia di bumi.
Tapi ternyata sampai hari
ini kita tidak pernah mendengar datangnya manusia dari abad-abad mendatang.
Dalam sejarah yang kita kenal pun tidak pernah disebutkan kedatangan manusia
dari masa yang lain. Semua itu membuktikan bahwa mesin waktu itu 100% khayal
saja.
Wallahu a'lam bishshawab,
wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.
Sumber :
http://www.rumahfiqih.com/