Assalamualaikum,
Ustadz, mohon penjelasan
tentang Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW dan yang di-Isra mi'raj-kan itu roh-nya
saja atau roh dan jasad Nabi. Terima kasih.
Wassalamualaikum
Jawaban :
Assalamu 'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh,
Ada sebagian kalangan yang
mengatakan bahwa Isra dan Mi'rajnya nabi SAW hanya ruhnya saja, sedangkan
jasadnya tidak ikut.
Pendapat ini kalau kita
kaitkan dengan peristiwa-peristiwa sesudahnya serta dampak yang dialami oleh
beliau SAW, nampak kurang bisa diterima. Sebab bila hanya ruhnya yang
terbang ke langit, sedangkan jasadnya tetap di bumi, seharusnya tidak perlu ada
kegegeran di tengah kaumnya. Padahal sirah nabawiyah mencatat bahwa setelah
pengakuan nabi atas peristiwa itu, muncul reaksi dari para kalangan kafir
Quraisy yang mengingkarinya.
Buat logika mereka, tidak
mungkin ada manusia bisa terbang ke langit dengan jasadnya. Kalau sekedar
ruhnya saja, banyak di antara mereka yang bisa mempercayainya. Sebagaimana
masyarakat Arab saat itu percaya adanya jin yang bisa terbang tinggi ke langit.
Sehingga bila yang terbang ke langit hanya ruh nabi Muhammad SAW saja, tentu
tidak akan menimbulkan bantahan.
Namun karena beliau SAW
mengatakan bahwa dirinya sepenuhnya, termasu jasad dan ruhnya, yang terbang ke
luar angkasa, setelah sebelumnya 'mampir' ke Baitil Maqdis di Palestina,
muncullah penolakan luar biasa dari orang arab. Dan pemahaman bahwa nabi
SAW berisra' dan mi'raj dengan jasad dan ruhnya secara sadar, bukan mimpi,
adalah keyakinan mayoritas umat Islam, serta menjadi keyakinan paham
ahlussunnah wal jamaah sepanjang zaman.
Sebaliknya, mereka yang
mengingkari kalau jasadnya ikut terbang, umumnya muncul dari kalangan ahli
ra'yu yang lebih menekankan pertimbangan logika manusia ketimbang wahyu.
Wallahu a'lam bishshawab,
wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.
Sumber : http://www.rumahfiqih.com/