Bagaimana pengertian rasul
dan nabi? Bagaimana hukumnya isbal?
Jawaban :
Assalamu `alaikum
warahmatullahi wabaraktuh,
Umumnya para ulama sepakat
mengatakan bahwa antara nabi dan rasul itu memang ada perbedaan, meski tetap
punya banyak kesamaan. Namun kita tidak menafikan adanya pandangan yang
menyamakan antara nabi dan rasul.
a. Pendapat Jumhur Ulama:
Keduanya Berbeda
Menurut jumhur ulama, yang
dimaksud dengan nabi adalah seorang yang sudah aqil baligh yang diberikan wahyu
secara umum, sedangkan Rasul bukan sekedar diberi wahyu secara umum tetapi juga
diberikan sebuah paket syariat. Dan untuk itu dia punya kewajiban untuk
mensosialisasikan syariat itu kepada manusia.
Dan yang dimaksud harus
menyampaikan (tabligh) maksudnya adalah paket syariat yang lengkap. Di mana
syariat yang lengkap itu tidak diberikan kepada semata-mata para nabi. Hanya
kaliber Rasul saja yang mendapatkan paket syariat yang lengkap.
Sedangkan seorang Nabi
hanya menerima wahyu secara umum yang isinya bukan syariat, tapi sekedar
informasi pelengkap dari syariat yang pernah ada.
Dalil yang digunakan oleh
mereka adalah nash hadits nabawi berikut ini:
Dari Abi Zar ra. bahwa
Rasulullah SAW bersabda ketika ditanya tentang jumlah para nabi, ”(Jumlah para
nabi itu) adalah seratus dua puluh empat ribu (124.000) nabi.” “Lalu berapa
jumlah Rasul di antara mereka?” Beliau menjawab,”Tiga ratus dua belas(312).” (HR At-Turmuzy.)
Hadits ini secara tegas
membedakan antara nabi dan rasul. Dan nyata bahwa semua rasul adalah nabi, tapi
tidak semua nabi adalah rasul.
b. Pendapat Lain: Keduanya
Sama
Namun selain pendapat
jumhur itu, ada juga para ulama yang berbeda pandangan. Misalnya, Al-Halimi
dalam kitab Sya`bul Iman menuliskan bahwa istilah Nabi dan
Rasul adalah mutaradif(sinonim). Menurut beliau tidak ada perbedaan
hakiki antara keduanya.
Sebagian ulama yang lain
lagi sebagaimana diceritakan Ibnu Rasyid dalam kitab Faidah Rilah dan
juga nash As-Suyuti dalam kitab Tadrib Ar-Rawi juga berbeda
pandangan dengan jumhur ulama. Menurut mereka, Rasul itu lebih umum dari
Nabi. Pendapat ini mereka ambil dari banyak ayat Al-Quran di mana sering
menggunakan kata ‘Arsalna’ yang artinya: “Kami mengutus” di mana akar katanya
adalah `rasala` dan salah satu bentukannya adalah kata ‘Rasul’.
Dalam hal ini maka yang
disebut Rasul bukan terbatas pada manusia, karena angin pun termasuk yang
pernah diutus Allah kepada manusia. Termasuk di dalamnya para malaikat yang
diutus kepada manusia.
Wallahu a'lam bishshwab,
wassalamu `alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.
Sumber : http://www.rumahfiqih.com/