Assalmu'alaikum w.w.
Mudah-mudahan pak Ustadz
selalu dirahmati oleh Allah SWT. Saya pernah dengar bahwa kita diwajibkan untuk
membuat jamaah atau ikut dalam suatu jamaah. Betulkah itu dan mohon dalilnya?
Soalnya sekarang ini khan banyak orang yang mendirikan jamaah, bahkan mesti
baiat dahulu. Mohon penjelasannya, sehingga kami tidak tersesat. Syukron.
Wassalamu'alaikum w.w.
Jawaban :
Assalamu 'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh
Berjamaah itu sangat
dianjurkan, karena dengan berjamaah, umat akan menjadi sangat kuat. Namun
realita yang ada sekarang ini, jamaah muslimin telah hancur dan
berkeping-keping jadinya. Yaitu sejak dijatuhkan khilafah milik umat Islam pada
tahun 1924 yang lalu. Mulai saat itu relatif umat Islam tidak punya jamaah
muslimin yang berhimpun di dalamnya seluruh elemen umat Islam, secara resmi dan
legitimate.
Khilafah itu adalah
rangkaian panjang jamaah muslimin sejak pertama kali didirikan oleh Rasulullah
SAW 14 abad yang lampau. Memang berganti-ganti pimpinan dan dinastinya, namun
esensinya tetap satu kepemimpinan. Sejak tahun itu, begitu banyak kelompok
atau jamaah kecil-kecil yang ingin meneruskan kepemimpinan universal umat
Islam, sayangnya tidak satu pun yang mampu dan legitimate. Sementara umat Islam
sendiri kebanyakannya justru semakin jauh dari agamanya. Tiap wilayah di mana
ada umat Islam justru telah dipasang para penguasa buatan penjajah, yang nyaris
seluruhnya masih dikomando oleh kekuatan asing. Umat Islam yang satu milyar
setengah ini berhasil dikotak-kotak, dibelah-belah, bahkan dibuat satu dengan
yang lainnya saling terpisah dalam masing-masing negara.
Ketika ada satu negara
Islam diserang oleh musuh, negara Islam lainnya tidak merasa terlalu peduli.
Contoh nyata adalah sekarang ini, saat Israel membunuh rakyat Libanon, tidak
ada satu pemerintah formal negeri Islam yang peduli. Paling banter hanya mengutuk
atau menghiba atau menyayangkan. Dan semua itu tidak ada artinya buat Israel
yang memang sudah gila. Israel hanya akan berhenti manakala semua negara
Islam -baik pemerintah atau rakyat- mengirim rudal di tengah-tengah wilayah
Israel, bukan sekedar basa basi politih yang sebenarnya hanya pernyataan
kosong.
Seandainya umat Islam masih
berada dalam satu jamaah, yaitu masih di bawah khilafah, tidak akan mungkin
Israel berani melakukan perbuatan tidak senonoh itu. Bahkan keberadaan Israel
tidak akan pernah ada dalam sejarah. Namun karena jamaah muslimin itu
telah dihancurkan, maka akhirnya kita hanya punya koleksi ribuan jamaah
kecil-kecil, tanpa ada satu pun yang besar dan diakui oleh semua kalangan
muslimin. Jamaah keci-kecil itu tidak punya kekuasaan, tidak punya senjata,
tidak punya kemampuan untuk menekan bahkan tidak punya sumber-sumber dana.
Mengolah kekayaan alam pun juga tidak mampu.
Kalau pun sebagai umat
Islam kita diwajibkan bergabung dengan jamaah muslimin, maka seharusnya jamaah
muslimin itu adalah sebuah kekuatan international yang tegar, kuat, punya
pressure untuk menekan lawan, dikenal dan diakui eksistensinya oleh umat, punya
dana, punya kader, punya kemampuan mengembangkan semua SDM umat Islam, punya
segala yang dibutuhkan oleh umat ini untuk bangkit dan menjadi rahmatan lil
'alamin.
Tapi sosok jamaah seperti
ini masih jauh dan belum ada. Bahkan yang bermimpi ke sana pun masih bisa
dihitung dengan jari. Mungkin suatu ketika akan muncul yang terbaik, atau
terjadi penggabungan satu dengan lainnya sehingga terjalin sinergi yang indah.
Tapi sekarang ini semua belum terjadi. Namun bukan berarti kita hanya diam
dan menunggu saja, sekarang ini kita wajib ikut ambil bagian dari proses
pembidanan lahirnya jamaah muslimin yang besar. Semua potensi yang dimiliki
oleh masing-masing elemen umat, perlu didata dan dikembang secara serius.
Penyatuan dan penggabungan semua potensi adalah kunci mutlak.
Sedangkan sikap-sikap
sering ingin menang sendiri, merasa benar sendiri, lalu melecehkan sesama
elemen umat, saling tuduh, saling caci dan saling maki, adalah hal-hal yang
kontra produktif. Seharusnya masing-masing elemen umat Islam itu sadar dan
merenung, bahwa semua itu tidak kita perlu hari ini. Yang kita perlukan adalah
menciptakan persaudaraan di tengah kita, di tengah sesama umat Islam. Sebuah
persaudaraan di antara orang-orang muslim.
Wallahu a'lam bishshawab,
wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ahmad Sarwat, Lc.
Sumber : http://www.rumahfiqih.com/