Dengan perpanjangannya yang menghujam jauh ke dalam maupun ke atas permukaan bumi, gunung-gunung menggenggam lempengan-lempengan kerak bumi yang berbeda, layaknya pasak. Kerak bumi terdiri atas lempengan-lempengan yang senantiasa dalam keadaan bergerak. Fungsi pasak dari gunung ini mencegah guncangan dengan cara memancangkan kerak bumi yang memiliki struktur sangat mudah bergerak.
Al Qur’an mengarahkan perhatian kita pada fungsi geologis penting dari
gunung.
Sebagaimana terlihat, dinyatakan dalam ayat tersebut bahwa
gunung-gunung berfungsi mencegah goncangan di permukaan bumi.
Kenyataan
ini tidaklah diketahui oleh siapapun di masa ketika Al Qur’an diturunkan.
Nyatanya, hal ini baru saja terungkap sebagai hasil penemuan geologi
modern.
Menurut penemuan ini, gunung-gunung muncul sebagai hasil
pergerakan dan tumbukan dari lempengan-lempengan raksasa yang membentuk kerak
bumi. Ketika dua lempengan bertumbukan, lempengan yang lebih kuat menyelip di
bawah lempengan yang satunya, sementara yang di atas melipat dan membentuk
dataran tinggi dan gunung. Lapisan bawah bergerak di bawah permukaan dan
membentuk perpanjangan yang dalam ke bawah. Ini berarti gunung mempunyai bagian
yang menghujam jauh ke bawah yang tak kalah besarnya dengan yang tampak di
permukaan bumi.
Dalam tulisan ilmiah, struktur gunung digambarkan sebagai
berikut:
Pada bagian benua yang lebih tebal, seperti pada jajaran
pegunungan, kerak bumi akan terbenam lebih dalam ke dalam lapisan magma.
(General Science, Carolyn Sheets, Robert Gardner, Samuel F. Howe; Allyn and
Bacon Inc. Newton, Massachusetts, 1985, s. 305)
Dalam sebuah ayat, peran
gunung seperti ini diungkapkan melalui sebuah perumpamaan sebagai
"pasak":
Dengan kata
lain, gunung-gunung menggenggam lempengan-lempengan kerak bumi dengan memanjang
ke atas dan ke bawah permukaan bumi pada titik-titik pertemuan
lempengan-lempengan ini. Dengan cara ini, mereka memancangkan kerak bumi dan
mencegahnya dari terombang-ambing di atas lapisan magma atau di antara
lempengan-lempengannya. Singkatnya, kita dapat menyamakan gunung dengan paku
yang menjadikan lembaran-lembaran kayu tetap menyatu.
Fungsi pemancangan
dari gunung dijelaskan dalam tulisan ilmiah dengan istilah "isostasi". Isostasi
bermakna sebagai berikut:
Isostasi: kesetimbangan dalam kerak bumi yang
terjaga oleh aliran materi bebatuan di bawah permukaan akibat tekanan gravitasi.
(Webster's New Twentieth Century Dictionary, 2nd. edition "Isostasy", New York,
s. 975)
Peran penting gunung yang ditemukan oleh ilmu geologi modern dan
penelitian gempa, telah dinyatakan dalam Al Qur’an berabad-abad lampau sebagai
suatu bukti Hikmah Maha Agung dalam ciptaan Allah.
Harun Yahya Internasional 2004.
www.harunyahya.com