Assalamualaikum wr. wb.
Pak, Ustadz, saya baru saja
membaca buku "Ayat-Ayat Cinta" karya Habiburahman el-Shiraizy. Di dalam
ceritanya, sang tokoh Fahri bermimpi didatangi oleh salah satu sahabat
Rasulullah. Dan di dalam keterangan berikutnya disebutkan bahwa itu adalah
suatu yang bisa terjadi di mana arwah orang-orang yang shaleh bisa datang dan
berkomunikasi dalam mimpi. Juga disebutkan banyak riwayat-riwayat tentang
kejadian tersebut.
Yang ingin saya tanyakan,
apakah benar bisa arwah orang yang meninggal mendatangi kita? Bukankah alam
arwah berbeda dengan alam kita? Terima kasih.
Wassalaamu'alaikum,
Jawaban :
Assalamu 'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh,
Selama ada nash yang shahih menyebutkan bisa kembalinya arwah orang yang sudah meninggal, tentu saja kita terima. Mau apa lagi bila kita berhadapan dengan nash-nash yang shahih?
Selama ada nash yang shahih menyebutkan bisa kembalinya arwah orang yang sudah meninggal, tentu saja kita terima. Mau apa lagi bila kita berhadapan dengan nash-nash yang shahih?
Maka pe-er pertama adalah
meneliti keshahihan hadits-hadits itu. Sampai di mana derajatnya, shahihkah
atau dhaif? Ini perlu diklarifikasi agar kita tidak hanya menduga-duga. Tugas
ini tentu harus kita serahkan kepada para muhaddits yang pakar di bidangnya,
agar kita bisa pastikan keshahihan semua hadits tentang kembalinya para arwah.
Masalah lainnya yang sangat
penting, anggaplah misalnya ada dalil shahih tentang kembalinya arwah dan bisa
bertemu dengan kita di dalam mimpi. Tapi siapakah yang bisa menjamin bahwa yang
kita lihat dalam mimpi kita itu arwah yang sesungguhnya, bukan jelmaan jin yang
menyamar?
Sebagaimana kita tahu bahwa
jin jahat sangat pandai menjelma atau meniru rupa manusia. Bahkan mereka bisa
dengan mudah masuk ke dalam mimpi kita.
Kalau pun arwah orang
shalih yang kita lihat itu bisa berkomunikasi dengan kita, kira-kira apa yang
dibicarakan? Adakah bicara tentang informasi syariah? Bila sampai kepada
informasi syariah yang baru dan belum diajarkan Rasulullah SAW, sudah bisa
dipastikan bahwa hal itu bohong. Sebab ajaran Islam sudah sempurna 100%
disampaikan kepada manusia. Tidak butuh lagi info tambahan dari dunia ghaib.
Mempercayai arwah orang shalih dalam bentuk tambahan syariah adalah perbuatan
melanggar aqidah yang benar.
Yang kami khawatirkan
adalah bahwa syetan bisa memanfaatkan peluang ini untuk menyesatkan manusia.
Awalnya, dia berpura-pura jadi orang shalih. Sehingga siapa pun yang berjumpa
dengannya di alam mimpi akan percaya dan menuruti nasehatnya. Mungkin nasehat
itu awalnya baik, tetapi siapa yang bisa jamin bila suatu ketika jin yng
menyamar itu mulai menyesatkan, terutama pada saat seseorang sudah merasa
bergantung dengannya.
Maka tindakan yang paling
aman adalah kita doakan saja orang tua kita yang telah wafat, atau arwah
orang-orang shalih itu. Tetapi jangan terlalu percaya dengan isi mimpi kita,
apalagi ada muncul tokoh orang shalih tertentu.
Islam memerintahkan kita
belajar dari orang shalih sungguhan, bukan dari orang shalih yang ada di dalam
mimpi. Secara jalur sanad, orang shalih di dalam mimpi tidak sah sebagai
perawi, sehingga tidak ada keharusan untuk mengikutinya, meski sekilas
kelihatan benar.
Wallahu a'lam bishshawab,
wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.
Sumber :
http://www.rumahfiqih.com/