Assalamu'alaikum
Pa Ustaz.
Saya ingin menanyakan beberapa hal:
1. Apakah di akhirat (surga/neraka) masih ada hubungan antara
keluaraga seperti suami isteri, orang tua dan anak, atau famili lainya?
2. Apakah (jika di surga) isteri kita ada di antara bidadari dan
sebaliknya?
3. Apakah kita bisa berkumpul dan saling mengenali sesama keluarga
kita karena di surga usia kita sama?
4. Seperti saat inikah jasad kita kelak?
Saya sangat menunggu jawaban dari ustaz, jazakumulloh khoiron
katsiro.
Wassalamuala'ikum,
Jawaban :
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Masalah yang anda tanyakan itu, tentunya tidak bisa dijawab
kecuali lewat keterangan pasti dari Allah SWT.
Maka marilah kita membuka sebuah ayat di antara lembar-lembar
mushaf Al-Quran yang mulia. Coba buka surat dengan nomor urut 52, yaitu surat
At-Thuur ayat ke 21. Di sana Allah SWT berfirman:
Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti
mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami
tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat
dengan apa yang dikerjakannya. (QS.
At-Thuur: 21)
Jelaslah bahwa bila seseorang beriman kepada Allah dan punya
keturunan yang juga beriman sebagaimana keimanan orang tua mereka, maka Allah
SWT akan mempertemukan mereka dengan orang-orang tua mereka di dalam surga.
Mereka akan berkumpul lagi untuk reuni sebagaimana dahulu mereka di dunia
sama-sama menjadi keluarga yang beriman kepada Allah SWT.
Alangkah indahnya apabila nanti di surga kita bisa berkumpul
kembali bersama keluarga, lantaran sejak masih di dunia semuanya adalah
orang-orang beriman. Tapi perlu dicatat, bahwa mereka semua itu hanya bisa
terjadi manakala mereka semua memang layak menjadi penghuni surga. Sedangkan
bila tidak masuk surga, tentu saja tidak bisa bertemu. Sebab kalau tidak masuk
surga, berarti masuk neraka. Sedangkan penghuni surga dan penghuni neraka tidak
akan bertemu lagi.
Jadi kasihan dong bila seorang yang menghuni surga ingat dengan
keluarganya, tapi ternyata keluarganya itu tidak masuk surga?
Jawabannya secara nalar adalah bahwa hal itu mudah bagi Allah SWT.
Karena sangat mungkin bagi Allah SWT untuk menghilangkan ingatan para penghuni
surga dari keluarga mereka yang tidak masuk ke surga. Jadi tidak perlu lagi
bersedih, karena memori di otak mereka terhapus. Sehingga tidak ada perasaan
rindu atau apapun kepada keluarganya yang ada di neraka. Mudah saja bukan?
Jangankan di surga, geger huru hara hari kiamat saja sudah bisa
membuat seseorang lupa pada ayah ibunya dan juga kepada isteri dan
anak-anaknya. Sebagaimana firman Allah SWT berikut ini:
Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan
bapaknya, dari isteri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu
mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya. (QS.
Abasa: 34-36)
Maka bukan perkara yang susah bagi Allah untuk mengatur hal itu.
Dan pasti orang yang disurga tidak akan 'disiksa' Allah SWT untuk menanggung
rindu kepada keluarganya yang ada di neraka.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi
wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.
Sumber : http://www.rumahfiqih.com/