Assalamu'alaikum,
Menurut Al-Quran Nabi Isa saat ini sudah
wafat (3:55, 5:177, 19:33) dan juga berdasarkan (3:144, 39:30, 21:34). Kemudian
ada hadits Nabi SAW yang menyatakan bahwa suatu saat nanti Isa akan turun lagi
ke dunia.
Jika demikian artinya Nabi Isa
(satu-satunya) manusia yang mengalami 2 kali hidup (di dunia) dan juga 2 kali
mengalami kematian sebelum kiamat terjadi.
Artinya juga beliau adalah orang pertama
yang dibangkitkan Allah SWT dari kematian di dunia. Bisakah disimpulkan
demikian?
Mohon pendapat dari pak Ustadz. Terima kasih.
Wassalam,
Jawaban :
Assalamu 'alaikum warahmatullahi
wabarakatuh,
Pernyataan bahwa nabi Isa as adalah orang yang pertama kali dibangkitkan seteah kematian di alam dunia ini kurang tepat. Sebab kembalinya beliau sampai hari belum lagi terjadi. Beliau baru akan muncul nanti menjelang kiamat kubra menjelang. Jadi entah masih berapa lama lagi.
Pernyataan bahwa nabi Isa as adalah orang yang pertama kali dibangkitkan seteah kematian di alam dunia ini kurang tepat. Sebab kembalinya beliau sampai hari belum lagi terjadi. Beliau baru akan muncul nanti menjelang kiamat kubra menjelang. Jadi entah masih berapa lama lagi.
Sementara itu, tahukah anda bahwa di zaman
nabi Isa as masih hidup, atas izin Allah SWT, beliau sendiri malah pernah
menghidupkan orang mati? Orang yang sudah mati atas mukjizat yang Allah berikan
kepadanya, bisa dibuat kembali menjadi hidup.
وَرَسُولاً إِلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنِّي قَدْ جِئْتُكُم بِآيَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ أَنِّي أَخْلُقُ لَكُم مِّنَ الطِّينِ كَهَيْئَةِ الطَّيْرِ فَأَنفُخُ فِيهِ فَيَكُونُ طَيْرًا بِإِذْنِ اللّهِ وَأُبْرِىءُ الأكْمَهَ والأَبْرَصَ وَأُحْيِـي الْمَوْتَى بِإِذْنِ اللّهِ وَأُنَبِّئُكُم بِمَا تَأْكُلُونَ وَمَا تَدَّخِرُونَ فِي بُيُوتِكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لَّكُمْ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِي
Dan Rasul kepada Bani Israil:
"Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda dari
Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku
meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku
menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit
sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah dan
aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu.
Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda bagimu, jika kamu
sungguh-sungguh beriman.(QS.
Ali Imran: 49)
Berati nabi Isa as bukanlah orang yang
pertama datang dari kematian, sebab di masa lalu ternyata sudah ada orang yang
kembali dari kematian.
Dan cerita tentang hidup kembalinya orang
mati ternyata bukan semata-mata terjadi di zaman itu saja, di ayat lainnya di
Al-Quran banyak disebutkan tentang kisah bagaimana Allah SWT menghidupkan
kembali orang mati di alam dunia ini. Dan kalau kita menyebut surat Al-Baqarah
yang artinya sapi betina, ternyata latar belakang kisahnya terkait dengan
bagaimana hidup kembalinya orang mati di dunia ini.
فَقُلْنَا اضْرِبُوهُ بِبَعْضِهَا كَذَلِكَ يُحْيِي اللّهُ الْمَوْتَى وَيُرِيكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
Lalu Kami berfirman: "Pukullah mayat
itu dengan sebagian anggota sapi betina itu!" Demikianlah Allah
menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati, dam memperlihatkan padamu
tanda-tanda kekuasaanNya agar kamu mengerti .(QS. Al-Baqarah: 73)
Latar belakang penamaan surat ini bernama
surat Al-Baqarah adalah adanya seorang yang mati terbunuh tanpa ketahuan siapa
yang membunuhnya. Orang-orang lantas meminta kepada nabi Musa as agar Allah SWT
memberitahukan identitas pembunuhnya.
Lalu Allah SWT memberi syarat agar
orang-orang menyembelih terlebih dahulu seekor sapi betina. Singkat cerita,
setelah melewati kejadian pembangkangan dan keengganan Bani Israil, akhirnya sapi
betina itu disembelih, lalu bagian tubuhnya dipukulkan kepada mayat itu, lalu
mayat itu pun bangun dari kematiannya dan menjelaskan siapa pembunuhnya.
Di ayat lainnya juga Allah SWT mengisahkan
tentang orang yang dimatikan selama 100 tahun, kemudian dihidupkan kembali.
أَوْ كَالَّذِي مَرَّ عَلَى قَرْيَةٍ وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَى عُرُوشِهَا قَالَ أَنَّىَ يُحْيِـي هَـَذِهِ اللّهُ بَعْدَ مَوْتِهَا فَأَمَاتَهُ اللّهُ مِئَةَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَهُ قَالَ كَمْ لَبِثْتَ قَالَ لَبِثْتُ يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ قَالَ بَل لَّبِثْتَ مِئَةَ عَامٍ فَانظُرْ إِلَى طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمْ يَتَسَنَّهْ وَانظُرْ إِلَى حِمَارِكَ وَلِنَجْعَلَكَ آيَةً لِّلنَّاسِ وَانظُرْ إِلَى العِظَامِ كَيْفَ نُنشِزُهَا ثُمَّ نَكْسُوهَا لَحْمًا فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ قَالَ أَعْلَمُ أَنَّ اللّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Atau apakah orang yang melalui suatu negeri
yang telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: "Bagaimana Allah
menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?" Maka Allah
mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah
bertanya: "Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?" Ia menjawab:
"Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari." Allah berfirman:
"Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah
kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi berubah; dan lihatlah kepada
keledai kamu; Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan
lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali,
kemudian Kami membalutnya dengan daging." Maka tatkala telah nyata
kepadanya diapun berkata: "Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu." (QS
Al-Baqarah: 259)
Apakah Nabi Isa as Saat Ini 'Sedang' Wafat?
Sementara itu di kalangan para ulama sendiri
masih berkembang perdebatan tentang status kematian beliau. Benarkah nabi Isa
as telah wafat, ataukah beliau hidup sekarang ini namun di atas langit.
Ada ayat Al-Quran yang menyebutkan kematian
beliau antara lain adalah:
إِذْ قَالَ اللّهُ يَا عِيسَى إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِينَ كَفَرُواْ وَجَاعِلُ الَّذِينَ اتَّبَعُوكَ فَوْقَ الَّذِينَ كَفَرُواْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأَحْكُمُ بَيْنَكُمْ فِيمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ
Ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya
Aku mematikan kamu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan
kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti
kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada
Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu
kamu berselisih padanya."(QS. Ali Imran: 55)
مَا قُلْتُ لَهُمْ إِلاَّ مَا أَمَرْتَنِي بِهِ أَنِ اعْبُدُواْ اللّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ وَكُنتُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا مَّا دُمْتُ فِيهِمْ فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنتَ أَنتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ وَأَنتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ
Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka
kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku nya yaitu: "Sembahlah Allah,
Tuhanku dan Tuhanmu", dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama
aku berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah
yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala
sesuatu. (QS. Al-Maidah:
117)
Pada surat Ali Imran ayat 55 di atas juga
disebutkan tentang 'pengangkatan' beliau. Di mana para ulama
kemudian berbeda pendapat tentang yang dimaksud dengan pengangkatan ini. Apakah
diangkat derajatnya ataukah diangkat pisiknya.
Kalau diangkat derajatnya, bukankah semua
nabi pun diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Sehingga yang lebih kuat terlintas
dalam benak tentang pengangkatan ini adalah pengankatan secara pisik. Dan
secara umum, yang namanya diangkat itu adalah ke atas, yaitu ke langit.
Pendapat ini kelihatan lebih kuat, yaitu bahwa nabi Isa as diangkat ke langit
sebagai sebuah bentuk penyelamatan dari Allah atas upaya pembunuhan.
Dan kalau dikatakan bahwa saat itu nabi Isa
dimatikan Allah SWT, juga kurang tepat. Sebab buat apa Allah SWT
menyelamatkannya, tetapi kemudian dimatikan? Yang namanya penyelamatan itu
adalah selamat dari kejahatan dan kematian. Sehingga umumnya ulama berpandangan
bahwa nabi Isa as tidak wafat dalam peristiwa itu, melainkanbeliau diselamatkan
dengan cara diangkat ke langit dan hidup di sana.
Sampai akhir zaman nanti beliau akan kembali
diturunkan ke bumi menjadi bagian dari umat Islam.Rasulullah SAW bersabda,"
Demi Allah Yang jiwaku berada di tangan-Nya,
nyaris akan segera diturunkan di tengah kalian Isa putera Maryam menjadi hakim
yang adil dan menegakkan keadilan. Beliau akan menghancurkan salib, membunuh
babi, menetapkan jizyah." (HR. Bukhari dan Muslim)
Namun semua ini memang menarik banyak
kalangan untuk berpendapat,serta ada banyak wacana yang diajukan tentang
hal-hal seperti ini. Namun perbedaan pendapat dalam hal seperti ini sama sekali
tidak terkait dengan masalah iman yang mendasar, lebih merupakan masalah
tambahan yang bersifat informatif.
Untuk itu anda boleh membaca beberapa kita
yang menampung sekian banyak versi penafsiran tentang keadaan Nabi Isa as di
dalam kitab Syarah Az-Zarqani 'ala Mawabih Al-Ladunniyyah dan
juga kitab At-Taudhih fi Tawatur Ma Jaa'a fi Muntazhar wa Ad-Dajjal wa
Al-Masih karya Asy-Syaukani.
Wallahu a'lam bishshawab, Wassalamu 'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.
Sumber : http://www.rumahfiqih.com/