Assalamu'alaikum wr wb
Ustadz yang di rahmati Allah SWT, saya baru saja melihat berita
online detik. Com di mana ada sebuah artikel yang tentang ringtone yang diambil
dari ayat - ayat Alqur'an dan kini masih diperdebatkan boleh atau tidaknya.
Hanya saja bagi saya hal seperti ini menimbulkan masalah baru saja
karena Alqura'an itu bukan sarana hiburan melainkan pedoman hidup kita.
Bagaimana kita menyikapinya Ustadz?
Sekian dan terima kasih
Wassalam
Jawaban :
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabaraktuh, Salah satu penyebab mengapa ada kalangan yang tidak setuju kalau rekaman ayat
Quran dijadikan ringtone pada hp adalah karena ayat itu akan terputus-putus
tanpa bisa diselesaikan. Sebab yang namanya ringtone pada dasarnya adalah nada panggilan
yang tujuannya untuk memberitahu pemilik hp bahwa ada seseorang di seberang
sana minta izin untuk bicara. Ada jeda waktu tertentu sebelum pemilik hp
membuka percakapan. Tetapi lamanya tidak pasti.
Oleh sebagian orang yang kreatif, nada panggil yang biasanya
berupa ringtone yang variatif diganti dengan rekaman bacaan Quran. Kreatif
memang, tetapi masalahnya ya itu tadi. Ayat-ayat itu akan terpenggal-penggal
tidak karuan, belum habis ayat itu dibacakan, harus terpenggal begitu saja.
Wajar bila sebagian kalangan kurang sependapat dengan ide ringtone
ayat Quran ini. Dalam pandangan mereka, pemenggalan itu merupakan salah satu
bentuk kekurang-hormatan pada ayat Quran. Setidaknya, merupakan penempatan ayat
Quran bukan pada tempatnya.
Belum lagi masalahnya bila saat seseorang masuk ke dalam WC umum,
tentunya hp-nya tidak akan ditinggal di luar. Bagaimana kalau tiba-tiba hp itu
berdering melantunkan rekaman ayat suci, bukankah justru merupakan penghinaan?
Rasanya alasan mereka yang kurang setuju dengan rongtone ayat
Quran cukup beralasan. Dan setidaknya kita tidak harus menggunakan ringtone
ayat Quran dalam hp kita. Toh juga tidak ada perintahnya dalam agama.
Dan kalau pun para penggemar ringtone Quran masih ingin bersikeras
memakainya, harus dijamin bahwa hp itu tidak pernah masuk ke WC atau
tempat-tempat yang tidak suci. Juga perlu dipastikan agar potongan ayatnya
tidak terlalu panjang, agar tidak terpenggal-penggal yang merusak arti dan tata
cara membaca Al-Quran.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi
wabaraktuh,
Ahmad Sarwat, Lc
Sumber
: http://www.rumahfiqih.com/