Assalamualaikum wr. wb.
Ustaz, saya memiliki rasa
ingin tahu yang terkadang sulit sekali mendapatkan jawaban-jawaban, walau
terkadang pertanyaan itu sepele sekali. Seperti pertanyaan mengapa Allah
memberikan garis tangan yang selalu berbeda pada setiap manusia?
Kita mengetahui bahwa
banyak sekali orang-orang yang mengaku memiliki kemampuan untuk menerjemahkan
garis tangan tersebut. Yang membuat saya bingung, apakah saya harus mempercayai
mereka? Apakah Allah memberikan mereka kemampuan untuk memahami hal seperti
ini?
Apakah ada cerita di zaman
Rasul yang berkaitan dengan hal seperti ini? Terimakasih Ustaz, semoga Allah
yang membalas kebaikan anda.
Assalamualaikum,
Jawaban :
Assalamu 'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh,
Dalam aqidah Islam, garis tangan itu tidak ada kaitannya denga nnasib dan masa depan seseorang. Kalau ada orang yang mengaku bisa membacanya, ketahuilah bahwa orang itu sedang melakukan dusta, namun dibantu oleh syetan yang terkutuk.
Dalam aqidah Islam, garis tangan itu tidak ada kaitannya denga nnasib dan masa depan seseorang. Kalau ada orang yang mengaku bisa membacanya, ketahuilah bahwa orang itu sedang melakukan dusta, namun dibantu oleh syetan yang terkutuk.
Membaca garis tangan
sebenarnya bagian dari tindakan syirik, yaitu meramal nasib. Dalam bahasa Arab
dikenal dengan istilah 'arrafah. Perbuatan seperti ini secara aqidah
tidak akan pernah dibenarkan, lantaran nasib dan taqdir setiap orang hanya ada
di sisi Allah. Tidak ada seorang pun yang mengetahuinya, karena semua itu hal
ghaib serta menjadi rahasia Yang Maha Kuasa. Tapi mungkin anda bertanya,
mengapa terkadang ramalan-ramalan itu benar seusai dengan kejadiannya?
Hal seperti itu bisa
diterangkan demikian, yaitu syetan yang terkutuk itu datang ke langit untuk
mencuri dengar tentang perintah-perintah Allah atas apa yang akan terjadi.
Namun syetan tidak pernah bisa melakukannya, mereka hanya langsung dilempar
dengan api yang panas. Akibatnya, mereka tidak pernah mendapat informasi yang
valid, kecuali menduga-duga atau hanya sepotong-sepotong.
Dan sesungguhnya Kami telah
menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan Kami telah menghiasi langit
itu bagi orang-orang yang memandang (nya),dan Kami menjaganya dari tiap-tiap
setan yang terkutuk,kecuali setan yang mencuri-curi (berita) yang dapat
didengar (dari malaikat) lalu dia dikejar oleh semburan api yang terang. (QS. Al-Hijr: 16-18)
Tapi kemudian asumsi versi
syetan itu kemudian 'dijual' kepada dukun ramal. Tentunya tidak gratis, harus
ada kompensasinya. Bentuknya pasti bukan uang karena syetan tidak makan uang.
Syetan hanya minta satu hal, yaitu menemaninya di dalam neraka untuk sama-sama
diazab. Sebab syetan sudah dipastikan masuk neraka. Tidak ada hal yang
bisa meringankannya, kecuali mencari teman yang bisa diajak senasib, sama-sama
dibakar di dalam neraka.
Para dukun ramal ini tentu
saja ditugaskan oleh syetan untuk menjadi agen pemasaran yang potensial. Maka beragam
trik penipuan dilakukan, salah satunya adalah jasa membaca garis tangan. Orang
awam yang tidak punya pemahamana aqidah yang lurus sudah bisa dipastikan akan
jadi korbannya. Padahal boleh jadi berawal dari iseng-iseng, tapi sesungguhnya
dari sudt pandang aqidah sangat vatal.
Sebab ramalan masa depan
itu adalah salah satu pintu dari pintu-pintu syirik. Sementara dosa syirik itu
kalau sampai terbawa mati tanpa semat bertaubat sebelumnya, tidak akan diampuni
di akhirat.
Sesungguhnya Allah tidak
akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari
itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah,
maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. (QS.
An-Nisa: 48)
Karena itu sebaiknya anda
hindari bermain-main dengan masalah membaca garis tangan, sebab resikonya
sungguh tidak main-main.
Wallahu a'lam bishshawab,
wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.
Sumber :
http://www.rumahfiqih.com/